5 TIPS BEKERJA CERDAS


5 TIPS BEKERJA CERDAS
5 TIPS BEKERJA CERDAS
5 TIPS BEKERJA CERDAS | PUSAT LOWONGAN KERJA SURABAYA

Otak Anda adalah mesin yang luar biasa, penuh dengan lapisan-lapisan potensial yang menunggu untuk dibuka dan diakses. Dalam era pekerjaan yang super sibuk ini, sangat mudah kita berpikiran bahwa kerja keras dan konstan adalah etos kerja yang dibutuhkan.

Salah satu tanda yang jelas dari seseorang yang bekerja cerdas adalah bahwa mereka tidak bekerja lebih banyak dari orang lain. Orang-orang yang bekerja cerdas tidak perlu menghabiskan lebih banyak jam kerja – mereka telah dengan bijaksana menghabiskan waktu kerja mereka yang didelegasikan dan juga telah dengan bijaksana memanfaatkan waktu diluar jam kerja.

Penelitian telah menunjukkan bahwa otak kita didesain untuk bekerja lebih cerdas dibanding keras – kita hanya harus bersedia untuk mengubah kebiasaan kita seputar cara kita bekerja dan belajar. Jika anda siap untuk merubah pola anda dan mulai membuat kemajuan nyata melalui optimalisasi cara anda bekerja serta meningkatkan efektivitas waktu yang anda gunakan, bacalah terus artikel ini. Tips ini akan membantu anda untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Tips ini telah didukung oleh penelitian dan anda dapat mulai memasukkannya ke dalam rutinitas harian anda hari ini.

Beristirahatlah. Penelitian memberitahu kita melalui ritme ultradian bahwa otak kita hanya bisa fokus tanpa istirahat selama sekitar 90 menit. Jika kita perlu mengambil istirahat kecil, mungkin 15 menit atau lebih, setiap 90 menit bekerja, maka kita akan menyegarkan dan mempertajam otak kita. Sebuah periode istirahat kecil dari otak akan membantu otak untuk mengatur ulang fungsinya bahkan pada tingkat yang lebih tinggi setelah kita kembali bekerja sehabis istirahat.

Lakukan kreativitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki hobi kreatif di luar tempat kerja tampil lebih baik ketika mereka bekerja. Orang-orang ini lebih siap untuk kreatif memecahkan masalah di tempat kerja.

Mengatur ulang daftar pekerjaan yang harus dilakukan (to do list). Nah, pertama-tama, miliki daftar ini. Idealnya, anda harus menulisnya pada malam sebelum pekerjaan dimulai. Tapi begitu anda memilikinya, daftar pekerjaan ini belum akan membantu anda untuk bekerja lebih cerdas. Sebaliknya, mulailah daftar anda dengan hal-hal yang paling penting untuk dilakukan pertama kali. Cobalah untuk membatasi hal-hal yang paling penting sebanyak tiga pekerjaan selama satu hari. Setelah itu baru dilanjutkan dengan tugas-tugas yang kurang penting. Energi segar anda di pagi hari harus anda gunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas penting, sementara anda dapat menangani tugas-tugas yang lebih mudah di kemudian hari.

Buatlah batasan. Jangan bersedia bekerja sepanjang waktu. Tetapkan batas-batas mengenai berapa banyak kehidupan pribadi anda masuk ke dalam pekerjaan anda, begitu juga sebaliknya. Jangan menjawab email kerja ketika anda telah berada di rumah dan juga tidak membiarkan hal-hal rumah tangga untuk mengganggu pekerjaan anda terus-menerus.

Identifikasi pembuang waktu. Apakah anda menemukan bahwa anda diam bekerja dan masuk ke media sosial terlalu sering? Atau mungkin anda terlibat dalam percakapan non-pekerjaan terlalu gampang dan terlalu lama? Identifikasi hambatan yang datang antara anda dan produktivitas anda dan hilangkan mereka. Anda dapat mengejar ketertinggalan dengan media sosial dan percakapan di waktu berikutnya, waktu yang memang telah anda sisihkan.

TIPS MENCINTAI PEKERJAANMU



TIPS MENCINTAI PEKERJAANMU
TIPS MENCINTAI PEKERJAANMU
Kebanyakan orang berpikir akan mencintai pekerjaan yang sesuai keinginannya, dengan posisi tinggi, dan gaji mumpuni. Padahal, mencintai pekerjaan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan dan membuntuhkan kerja keras, strategi, serta komitmen.

Sebagian merasa seolah-olah mengorbankan kebahagiaan untuk pekerjaan, padahal mereka yang mencintai pekerjaannya berpotensi untuk berprestasi dengan lebih baik. Mencintai pekerjaan adalah hal ideal yang bisa dicapai sedikit orang-orang beruntung. Ada kepuasan, perasaan tertantang, dan keterlibatan ketika kamu berhasil menyukai apa yang kamu lakukan. Ketika kamu menyukai apa yang kamu lakukan, kinerjamu akan menjadi lebih baik ketimbang melakukan hal yang tidak kamu sukai.

Jadi, bagaimana caranya mulai belajar mencintai pekerjaanmu?

Uang tidak akan pernah menjadi alasan yang cukup untuk mencintai pekerjaanmu. Tidak peduli berapa banyak yang kamu kantongi setiap gajian, akan selalu ada hal-hal yang ingin kamu lakukan atau barang yang ingin kamu beli seandainya punya lebih banyak uang. Jangan sampai kamu menjadi orang yang membenci hari-hari kerja dan hanya bahagia saat hari gajian, karena pastinya hari-harimu di kantor akan terasa luar biasa menyiksa.

Geser sedikit fokusmu untuk menemukan hal lain yang kamu sukai dari pekerjaanmu. Apa kamu suka rekan-rekan kerjamu? Kemungkinan menjadi pegawai terbaik bulan ini? Bertemu dengan banyak orang baru? Tugas-tugas baru yang selalu menantang dari bosmu? Ketika kamu menemukan fokus baru, hal ini akan memberimu kekuatan untuk menghadapi hari-hari sulit dan membuatmu tidak terpaku pada sisi menyebalkan dari pekerjaanmu.


2. Hindari gabut!

Normalnya, semua pasti ingin menyukai pekerjaannya masing-masing. Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi menyatakan bahwa saat terbaik dalam kehidupan seseorang justru bukan saat-saat pasif atau santai, namun ketika seseorang menerjang batasnya untuk mencapai sesuatu yang sulit dan berarti. Ingat senangnya ketika kamu diterima bekerja setelah rangkaian pencarian dan wawancara yang mendebarkan?

Jika kamu bosan dengan pekerjaanmu, mungkin kamu sedang pasif, tidak aktif, atau magabut (makan gaji buta). Ubah cara berpikir dan pola kerjamu dari reaktif menjadi proaktif. Biasanya kamu proaktif saat mencari kerja, namun ketika sudah bekerja, kamu menjadi reaktif atas perintah bos. Mulailah jadi proaktif lagi, cari inisiatif baru, cara baru, tantangan baru, sehingga kamu tidak bosan sekaligus meningkatkan kinerjamu di kantor.

3. Kenali bakat dan keahlianmu, gunakan sebaik-baiknya dalam pekerjaan.

Menyukai pekerjaanmu membutuhkan gabungan antara keahlian dan hasil yang memuaskan dari apa yang kamu kerjakan. Pertama-tama, kamu harus mengetahui kelebihan dan keahlianmu, menghargai hal tersebut, dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya dalam pekerjaan sehari-hari. Bagaimana caranya? Perhatikan saat-saat kamu merasa bersemangat dalam bekerja, kapan kamu merasa puas, atau kapan kamu merasa butuh bantuan saat segalanya terasa sulit.

Bakatmu tidak tercermin dari apa yang kamu kerjakan, namun dari bagaimana caramu mengerjakannya: bagaimana caramu berpikir, bagaimana caramu memecahkan masalah, dan bagaimana caramu mencerna informasi. Ketika kamu memukan rintangan dalam pekerjaan dan berhasil memecahkannya dengan keahlianmu, maka kamu akan merasa puas serta bahagia dengan hasil kerjamu.

4. Jangan ragu mengambil tantangan baru.

Tidak banyak terlibat di kantor adalah kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Kurangnya keterlibatan bisa berarti kurangnya tantangan, sehingga kamu hanya sebatas mengerjakan apa yang diperintahkan saja tanpa mau memberikan kontribusi lebih banyak. Mulailah mengubah kebiasaan ini jika kamu ingin mendapat pengalaman dan tantangan di tempat kerja. Pasang mata dan telinga untuk mengetahui kesempatan baru, kemudian ajukan diri. Jangan khawatir jika kamu tidak terlalu familiar dengan tugas yang ditawarkan. Semangat justru terpacu saat kamu mencari cara untuk memecahkannya. Jika berhasil, tentu kamu akan merasa sangat puas.

5. Ubah hal-hal yang berada dalam kendalimu.

Ubah sikapmu sendiri! Tersenyumlah, berterima kasih pada orang lain, jangan biarkan orang-orang menyebalkan menyulut emosimu, dan perbanyak tertawa. Kamu juga bisa membaca hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaanmu untuk mendapatkan inspirasi lebih banyak tentang apa yang kamu lakukan. Jangan malas juga untuk merapikan dan mendekorasi mejamu agar suasana tetap mendukung. Semakin kamu mengubah sikapmu menjadi lebih positif, kamu akan makin bahagia dan antusias menghadapi pekerjaanmu.

Ingat bahwa tidak ada suasana kantor yang sempurna. Ada kalanya kamu merasa bosan dengan rutinitas dan menjadi kesal sendiri. Apakah kamu telah mencoba melakukan hal-hal di atas, namun masih selalu merasa kepingin marah-marah setiap bangun tidur? Mungkin berarti pekerjaanmu memang tidak tepat. Saatnya mulai merapikan resume dan mencari pekerjaan baru. Kamu tahu harus mulai dari mana kan?

BAGAIMANA MENGHADAPI REKAN KERJA BERBAU BADAN


BAGAIMANA MENGHADAPI REKAN KERJA BERBAU BADAN
BAGAIMANA MENGHADAPI REKAN KERJA BERBAU BADAN
BAGAIMANA MENGHADAPI REKAN KERJA BERBAU BADAN | PUSAT LOWONGAN KERJA SURABAYA


Pernahkah Anda mengalami kejadian yang tidak menyenangkan di kantor gara-gara rekan kerja Anda yang memiliki bau badan yang tidak enak? Setiap kali yang bersangkutan lewat, maka terciumlah bau menyengat yang bisa membuat Anda kehilangan konsentrasi dan gag. Euw, jorok! Sungguh tidak menyenangkan bukan?

Parahnya lagi, Anda tidak memiliki keberanian untuk mengatakan langsung kepada rekan tersebut bahwa bau badannya mengganggu lingkungan sekitarnya. Terlebih lagi kita hidup dengan budaya yang serba sungkan. Rasa-rasanya tidak sampai hati untuk mengatakan pada yang bersangkutan bahwa ia perlu lebih memperhatikan kebersihan tubuhnya agar body odor (BO) nya tidak memusingkan ‘tetangga’ kubikelnya di kantor.

Dilain pihak, Anda tentu saja tidak bisa terus-menerus membiarkan konsentrasi Anda dan rekan lainnya terganggu. Bukan tidak mungkin interupsi yang berkelanjutan seperti ini akan mempengaruhi produktifitas Anda dan rekan kerja lainya.

Mungkin selama ini Anda dan rekan sudah sering memberikan hint atau sindiran tentang BO sang karyawan bau. Namun seringkali karyawan tersebut tidak menyadari bahwa ia memiliki masalah bau badan. Sehingga sebanyak apapun hint yang Anda berikan, tanpa pembicaraan langsung ke masalah tersebut, ia tidak akan menyadari masalah yang ia sebabkan.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini :

    Pastikan lagi bahwa bukan Anda sumber bau baadan tersebut dan bukan hanya Anda yang merasakan gangguan tersebut. Dengan halus tanyakan pada rekan kerja lainnya apakah mereka juga merasakan hal yang sama dan merasa terganggu. Jika ternyata tidak ada konfirmasi dari yang lain, maka bisa saja sumber BO tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Anda. Kalau sudah begini, sudah saatnya Anda intropeksi diri; apakah Anda sudah cukup menjaga kebersihan tubuh dan pakaian Anda? Sudahkah Anda mempertimbangkan untuk mengganti anti-perspirant yang digunakan selama ini? Apakah makanan Anda selama ini adalah jenis yang memicu timbulnya BO?


    Sampaikan kepada pemimpin. Jika Anda merasa terlalu sungkan untuk menyampaikan masalah ini langsung kepada yang karyawan tersebut, atau Anda tidak terlalu dekat secara personal, sampaikan hal ini sebagai masalah yang mengganggu konsentrasi kerja Anda kepada atasan Anda. Segala hal yang bisa menimbulkan gangguan terhadap kinerja kerja Anda, diluar masalah yang disebabkan Anda pribadi, adalah tanggung jawab pemimpin Anda.

    Jika Anda adalah pemimpin karyawan tersebut, sampaikan masalah ini dengan bijaksana. Ajaklah dia untuk berbicara di dalam ruangan Anda jauh dari karyawan lain. Dengan nada suara yang santai sampaikan dengan singkat masalah BO ini. Dengan tetap menunjukkan simpati, sampaikan dengan jelas dan hindari menggunakan berbagai perumpamaan. Sampaikan dengan jelas harapan Anda terhadap karyawan tersebut, bahwa BO nya telah mengganggu kosentrasi kerja karyawan lain dan membuat mereka enggan untuk bekerja sama dengan dia. Sadarilah bahwa ada beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan body odor, seperti hyperhidrosis bahkan diabetes. Jika inilah yang menyebabkan gangguan tersebut, maka tunjukkan simpati Anda dan sarankan karyawan tersebut untuk melanjutkan pengobatannya dengan serius.

    Save his/her face. Jika ia berkelit dengan berbagai alasan, maka terimalah alasan tersebut, namun tetap komunikasikan masalah ini dengan jelas. Biasanya mereka tidak ingin malu atau kehilangan muka dihadapan Anda sehingga menggunakan berbagai alasan untuk ‘melegimitasi’ BO mengganggu tersebut.

BELAJAR SEMANGAT DARI FILM THE WOLF OF WALL STREET


BELAJAR SEMANGAT DARI FILM THE WOLF OF WALL STREET
BELAJAR SEMANGAT DARI FILM THE WOLF OF WALL STREET
BELAJAR SEMANGAT DARI FILM THE WOLF OF WALL STREET
The Wolf of Wall Street adalah film Hollywood yang dirilis pada tahun 2013 dan dibintangi oleh Leonardo Di Caprio, serta disutradarai oleh Martin Scorsese. Film ini diangkat dari kisah nyata kehidupan Jordan Belfort, seorang motivator yang dulunya adalah pialang saham, mulai dari saat ia merintis karir sampai ia menemukan kejatuhan akibat sepak terjangnya.



The Wolf of Wall Street
The Wolf of Wallstreet telah menyabet sejumlah piala Oscar pada perhelatan Academy Awards tahun lalu. Selain menarik untuk ditonton, The Wolf of Wall Street juga memiliki beberapa pelajaran menarik yang bisa diterapkan oleh para job seeker yang sedang mencari lowongan kerja. Apa sajakah itu?


Take Action!

Mengutip kata-kata Jordan Belfort dalam film, “If you want to be rich, you have to program your mind to be rich.”

Sukses adalah kombinasi antara mentalitas, perilaku, dan skill-mu. Kamu bisa berangan-angan, menetapkan target, dan membuat perencanaan sejauh mungkin. Tetapi ingat, semua itu tidak akan terjadi jika kamu tidak bertindak secara nyata untuk merealisasikannya. Garis batas antara sukses dan gagal ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan yang kamu katakan. Mulai dengan menetapkan target yang realistis, kemudian gunakan waktumu untuk mempertajam skill, memperkaya pengalaman, dan tiada henti belajar untuk mencapai keinginanmu.

Jagalah Penampilan
Dalam mencari lowongan kerja, khususnya jika kamu telah sampai tahap wawancara kerja, prinsip “jangan nilai buku dari sampulnya” tidak berlaku. Kamu mungkin pintar, cerdas, cemerlang, tetapi bagaimana kamu dapat meyakinkan pewawancara jika kamu tidak rapi dan kelihatan tidak mampu mengurus diri sendiri? Mereka yang datang dengan tampilan rapi, pintar, dan berkelas akan jadi pilihan utama karena para pewawancara mengingat penampilan profesional mereka.

Biarkan Kegagalan Memotivasimu
Tidak ada motivasi yang lebih hebat daripada kegagalaan, karena kegagalan membuatmu paham bagaimana rasanya terkalahkan dan membuatmu benar-benar ingin mencecap kemenangan. Kegagalan adalah obat paling manjur yang mampu membuka pikiranmu terhadap hal-hal yang tidak kamu miliki dan membakar semangatmu untuk terus bekerja keras.

Di dalam film, bisnis pertama Jordan Belfort adalah menjual ikan dan seafood. Bisnisnya gagal total, tetapi hal tersebut tidak membuatnya mengejar kesuksesan di bidang lain. Jangan anggap kegagalan sebagai tanda untuk berhenti. Anggap saja kegagalan adalah sebuah pohon tumbang di tengah jalan yang memaksamu untuk putar balik. Perjalananmu menuju kesuksesan mungkin lebih lama, namun yakinlah dengan kerja keras, kamu akan sampai di sana.

Berpikir Layaknya Serigala
Di dalam film dikatakan bahwa hidup tidaklah adil dan semakin cepat kamu menyadari hal ini, maka akan semakin baik. Kesempatan terbaik dalam dunia kerja tidak selalu diperuntukkan bagi yang terpintar dan terkompeten. Kesempatan bekerja ini menunggu untuk disambar kandidat-kandidat paling lapar dan cerdik. Kamu harus menjadi serigala yang pintar, cerdik, dan selalu menunggu kesempatan-kesempatan baru.

Menjadi serigala sama sekali bukan hal yang buruk. Jika kamu tidak mengambil kesempatan bagus di depan mata, maka seseorang akan menyambarnya. Mengapa ragu dan menunggu, jika kamu bisa mendapatkan yang terbaik? Tetapi, yang membedakan kita dari serigala sesungguhnya adalah kemampuan untuk berpikir. Pelajari dari film juga, bagaimana kesuksesan tiada artinya jika diperoleh dengan cara tidak jujur dan kotor. Jadi, tetap gunakan akal sehat dan hati nurani.

TIPS MENJADI SALES SUKSES


TIPS MENJADI SALES SUKSES
TIPS MENJADI SALES SUKSES
 

Berkarier sebagai sales adalah pilihan tepat bagi mereka yang memiliki pengetahuan, kualitas, dan kemampuan untuk bersaing di bidang ini. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang sales dapat dilatih dan dipelajari lewat latihan, jam terbang, dan pengalaman.

Kesuksesan bukan bawaan lahir, melainkan buah kerja keras. Jika Anda ingin menjadi seorang sales yang sukses, lebih baik pelajari enam kemampuan wajib ini:


6 Skill untuk Menjadi Sales Sukses


1. Jeli melihat prospek

Menemukan prospek penjualan yang tepat ibarat menambang emas. Anda harus paham perbedaan antara batu kerikil biasa dengan bijih emas.

Sebagai seorang sales, Anda harus belajar mengidentifikasi prospek. Hal ini telah menjadi keterampilan yang penting dimiliki dalam persaingan sales yang sangat kompetitif. Tentu saja Anda akan buang-buang waktu jika mengerahkan segala daya dan usaha kepada prospek yang tidak menghasilkan. Tidak semua prospek dapat dikonversi menjadi penjualan, sehingga Anda perlu mata yang jeli, waktu yang tepat, dan pemahaman mendalam untuk menemukannya. Ketika Anda terbiasa melakukan hal di atas, intuisi sales Anda akan makin tajam.


2. Pandai membangun hubungan

Komunikasi memang sangat penting dalam industri sales, namun itu bukan satu-satunya cara mengenalkan produk atau melakukaan presentasi penjualan. Hal yang lebih penting adalah membangun koneksi, di mana sangat dibutuhkan kemampuan membangun hubungan baik. Hubungan baik yang dimaksud bukan sekedar basa-basi yang banyak dilakukan sales. Terkesan tidak ada ketulusan dalam basa-basi tersebut, oleh karenanya Anda harus membangun koneksi dan hubungan yang tulus.

Tunjukkan pada mereka bahwa Anda peduli, mengerti permasalahan mereka, dan Anda hanya ingin membantu mereka memecahkan masalah dengan menawarkan solusi. Jika Anda melakukan hal ini, Anda akan mendapatkan kepercayaan dari calon klien potensial dan kemungkinan melakukan penjualan.


3. Bertanya dengan cerdas

Ingat, pertanyaan yang cerdas menghasilkan jawaban yang baik—serta penjualan. Ini alasannya:

Anda harus paham bahwa Anda bukan sekedar menjual produk. Dalam lingkup yang lebih luas, Anda juga memberikan layanan, menciptakan solusi, dan memecahkan masalah. Namun sebelum Anda bisa memberikan solusi, Anda harus mampu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Satu-satunya cara untuk menemukan masalah adalah menanyakan hal yang tepat.

Ibarat seorang dokter yang mendiagnosa pasien, Anda harus sitematis dan jitu. Para sales profesional terbaik mampu mengidentifikasi kebutuhan calon klien dan kadang, lewat pertanyaan-pertanyaan cerdas, mereka bahkan mampu membuat kebutuhan bagi calon pelanggan. Agar mampu bertanya secara cerdas, Anda harus mampu memilah-milah kata menjadi pertanyaan yang membantu, relevan, dan spesifik demi mendapat jawaban yang tepat. Saat sudah mendapat jawaban yang Anda butuhkan, Anda dapat menawarkan produk atau layanan Anda sebagai solusi untuk masalah mereka.


4. Menjadi pendengar yang baik

Mampu mendengarkan dengan baik adalah skill yang wajib diimiliki seorang sales. Faktanya, keahlian ini mampu menaikkan kinerja seorang sales. Namun sayang, mendengarkan dengan baik adalah keahlian yang paling sedikit berkembang di antara sales profesional. Menjadi pendengar yang baik dan membangun hubungan adalah keahlian yang saling melengkapi untuk mampu mengerti pemikiran dan opini calon klien potensial. Hal ini juga membantu Anda menunjukkan bahwa Anda memerhatikan dan peduli dengan permasalahan mereka.

Ada kalanya klien potensial Anda memberikan informasi penting dalam percakapan, yang mungkin Anda lewatkan karena tidak memerhatikan. Jika ini terjadi, Anda akan kehilangan kesempatan penting untuk merespon secara sigap. Mendengarkan dengan baik paling membantu Anda saat  memilih klien untuk diprospek dan saat menanggapi penolakan.


5. Tangguh menangani penolakan

Sebagai sales, tentunya Anda paham akan ada banyak penolakan saat Anda berusaha menjual. Apa yang membedakan sales berpengalaman dengan yang pemula adalah kemampuan dalam menangani penolakan calon pelanggan.

Menurut Daryl Spreiter dari Salesforce, penolakan adalah hal yang tidak dapat dihindari, namun jangan dilihat sebagai kesempatan yang selamanya tertutup. Kuncinya adalah mengerti mengapa calon klien menolak. Anda harus mencari tahu tentang hal ini jika Anda ingin sukses dalam menjual. Spreiter juga menyatakan bahwa penolakan muncul karena beberapa faktor yang berbeda, seperti kurangnya pengetahuan, masalah persepsi, dan lain-lain. Anda harus mampu mengembangkan metode sendiri dalam menghadapi penolakan dengan memerhatikan keluhan klien dan alasan-alasannya.


6. Manajemen waktu yang solid

Bicara tentang manajemen waktu memang kedengarannya mudah, padahal manajemen waktu membutuhkan pengendalian diri dan kadang susah untuk dilakukan. Manjemen waktu bukan hanya membuat rencana penjualan jauh-jauh hari atau menjadwalkan meeting dengan klien. Manajemen waktu membutuhkan fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan disiplin yang besar.

Tidak jarang seorang sales terjebak di antara tugas-tugas di luar jadwal. Tantangan terbesar dalam manajemen waktu adalah menghadapi situasi di luar rencana. Ketika permasalahan mendesak muncul dan menuntut tindakan segera, Anda harus tahu bagaimana menghadapinya dengan waktu terbatas tanpa mengorbankan rencana yang telah Anda susun.



Sales adalah sebuah profesi yang rumit. Di dalam industri yang menuntut untuk selalu bergerak, blusukan, dan mencurahkan energi setiap hari, Anda akan kehilangan kesempatan emas jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan di atas. Jika Anda ingin jadi sales yang sukses, Anda harus mulai mengembangkan dan menerapkan kemampuan di atas secepatnya. Semoga sukses!

TIPS MENDAPAT PELUANG BEKERJA DI LUAR NEGERI



TIPS MENDAPAT PELUANG BEKERJA DI LUAR NEGERI
TIPS MENDAPAT PELUANG BEKERJA DI LUAR NEGERI
Fenomena bekerja di luar Negeri masih mempesona banyak orang. Salah satu alasan seseorang berniat bekerja di luar Negeri adalah jumlah penghasilan yang berlipat ganda dibandingkan dalam Negeri, selain itu pengalaman tinggal di Negara orang juga menjadi daya tarik tersendiri.

Sebagian orang mungkin menganggap bahwa bekerja atau pindah ke luar Negeri itu sangat glamor, tiba di Negara baru dimana Anda akan merasakan suasana, iklim, lingkungan, makanan, bahasa dan budaya yang berbeda. Untuk menikmati lingkungan baru dan bekerja secara internasional Anda harus kuat, tekun, bijaksana dan rendah hati. Hal ini mutlak Anda miliki. Berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk mengejar peluang kerja di luar Negeri:

Departemen Tenaga Kerja. Salah satu sumber informasi bisa Anda dapatkan adalah melalui departemen tenaga kerja. Biasanya di kota- kota besar memberikan informasi kerja di luar Negeri melalui brosur yang disebar ditempat umum.

Melalui Kerabat. Bila Anda mempunyai kerabat, teman, ataupun saudara yang tinggal diluar Negeri mintalah informasi dari mereka untuk mendapatkan pekerjaan.

Headhunter. Tidak ada salahnya Anda menggunakan jasa Headhunter untuk mewujudkan impian Anda bekerja di luar Negeri. Coba untuk mencari informasi perusahaan Headhunter yang memang sudah terpercaya dalam hal ketenagakerjaan. Dan promosikan diri Anda!

Rekrutmen Online. Anda bisa melirik rekrutmen online untuk mempermudah pencarian kerja di luar Negeri. Buat account disalah satu situs rekrutmen online dan submit CV Anda disitus tersebut. Dan Anda tinggal menunggu respon dari salah satu perusahaan yang tertarik dengan CV Anda. Ingat carilah situs rekrutmen online yang sudah mendunia. Contoh jobsDB.com, Anda bisa mendapatkan akses info lowongan kerja kebeberapa Negara seperti Negara di Asia Pasifik (Hongkong, Singapore, Thailand, Philippine, India, Korea, Malaysia, Taiwan, dan China), Austalia dan USA.

Website Perusahaan. Pada umumnya perusahaan besar mempunyai website dimana dalam website perusahaan tersebut menjelaskan company profile, product, service dan beberapa menyediakan kolum karir. Sehingga jobseeker dapat mendaftarkan diri secara online untuk posisi yang ditawarkan oleh perusahaan.

Setiap orang mempunyai impian dalam karir mereka. Ada yang cukup dengan bekerja di dalam Negeri dan ada pula yang ingin bekerja di luar Negeri. Tapi hal yang perlu diingat untuk meraih sukses dalam karir Anda adalah kerja keras, keyakinan, fokus, dan mempunyai komitmen yang kuat. Pastikan Anda mempunyai ke empat unsur tersebut!

FAKTA UNIK BEKERJA DI LUAR NEGERI


FAKTA UNIK BEKERJA DI LUAR NEGERI
FAKTA UNIK BEKERJA DI LUAR NEGERI
 
Apakah kamu pernah mempertimbangkan prospek bekerja di luar negeri? Mungkin kamu berpikir akan sulit meninggalkan tanah air untuk merantau ke negeri orang dengan segala macam perbedaan suasana serta suasana baru. Tetapi di sisi lain, kesempatan bekerja ke luar negeri menawarkan banyak sekali hal-hal baru yang bisa membuat hidupmu lebih kaya pengalaman. Nah, bagi kamu yang ingin mempertimbangkan untuk bekerja di luar negeri, berikut ini kami beberkan fakta-fakta bekerja dan tinggal di luar negeri—with its ups and downs.

Tips Bekerja di Luar Negeri


    Kebebasan yang Baru

Tinggal di luar negeri akan membuatmu merasakan kebebasan baru yang tentunya belum pernah kamu rasakan. Kamu bebas melakukan apapun dan pergi ke manapun kamu mau—tapi tetap ingat dengan tanggung jawab yang mengiringi kebebasanmu tersebut. Jangan sampai hidupmu malah berantakan setelah tinggal di luar negeri. Ingat niat awalmu untuk bekerja dan membangun karir di luar negeri, bukannya sekedar main ke sana ke mari.


    Waktu Terasa Lebih Cepat Berlalu

Ketika kamu berada di luar negeri, persepsimu tentang waktu akan berubah. Waktu akan terasa sangat cepat berlalu dan ketika kamu pulang setelah beberapa lama, anak, keponakan, teman, orang tua, atau sanak saudaramu sudah bertambah umur dan memiliki kehidupan yang serasa jauh darimu. Kamu akan merasa rindu berada di tengah-tengah mereka, sementara kamu sedang berjuang bekerja diluar negeri untuk beradaptasi di tempat baru. Ini bisa membuat hubungan dengan orang-orang terdekat menjadi renggang, tetapi bisa pula menjadi tambah dekat.


    Bertemu dengan Teman Baru dan Meninggalkan Teman Lama


Bekerja di luar negeri, kamu akan bertemu banyak orang baru dan menghabiskan waktu bersama mereka. Tetapi di saat yang sama, kamu akan kehilangan beberapa teman lama. Adanya perbedaan waktu di luar negeri dengan Indonesia akan membuatmu agak sukar berkomunikasi dengan teman-teman lama.


    Bahasa

Mempelajari bahasa baru adalah sebuah keharusan bila kamu ingin bisa berkomunikasi dengan para penduduk setempat. Ini juga akan memudahkan transportasi kamu di tempat itu dengan memudahkan kamu melihat tanda-tanda di jalanan.


    Cerita Baru untuk Dibagi

Pengalaman yang kamu rasakan saat bekerja di luar negeri tentunya bisa menjadi bahan cerita yang untuk dibagi kepada rekan kerja, keluarga, sanak saudara, dan teman-teman. Berbagai pengalaman yang kamu dapat juga bisa dapat kamu jadikan pelajaran berharga dalam hidup.


    Homesick

Mungkin ini menjadi batu sandungan terbesar ketika kamu tinggal di luar negeri. Rasa rindu rumah tidak akan dapat dihindari dan terkadang akan terasa sangat berat. Banyak sekali cerita orang-orang yang bekerja di luar negeri mempersingkat atau memutuskan kontrak hanya karena kangen kampung halaman. Maka dari itu sebelum kamu membuat keputusan, tanyakan pada dirimu sendiri apa targetmu dari bekerja di luar negeri ini sehingga kamu tak mudah menyerah ketika homesick melanda.


    Tumbuh Secara Personal dan Profesional

Berada di tempat yang jauh dari rumah seorang diri merupakan pengalaman yang akan sangat membantumu untuk bertumbuh. Kamu akan menjadi independen, mandiri, dan lebih kuat. Kamu juga dipaksa untuk memiliki pikiran yang lebih terbuka karena kamu harus beradaptasi dengan lingkungan serta budaya yang serba baru. Pengalaman ini bisa menjadi dorongan ketika kamu bekerja dan memperluas pandanganmu setelah usai menjalankan tugas.

Jangan pernah berkecil hati dengan segala hal negatifnya. Seiring berjalannya waktu, kamu akan menemukan teman baru dan akan mulai dapat beradaptasi dengan baik. Jika kesempatan tersebut baik, ambillah. Sesuatu yang terlihat menakutkan di awal tidak akan terasa menyeramkan lagi ketika kamu berhasil menaklukkannya.

GANGGUAN KERJA DAN SOLUSINYA


GANGGUAN KERJA DAN SOLUSINYA
GANGGUAN KERJA DAN SOLUSINYA
 
Hidup dalam dunia yang berputar cepat dan serba terburu-buru menuntutmu untuk ikut bergerak dengan cepat pula. Menghadiri meeting tepat waktu, menyelesaikan tugas kantor sesuai jadwal, berpacu dalam padatnya lalu lintas agar tidak terlambat… hal-hal tersebut adalah dinamika umum yang menggambarkan betapa padatnya hari-hari sebagai pekerja, khususnya di ibu kota. Banyaknya hal yang harus dilakukan dalam kurun waktu 24 jam membuat nyaris mustahil menyelesaikan satu pekerjaan tanpa terdistraksi atau terganggu hal-hal lain di luar pekerjaan tersebut.

Agar senantiasa fokus dan produktif, skala prioritas yang ketat harus diterapkan. Kerjakan hal-hal penting terlebih dahulu, baru mengurusi remeh-temeh yang butuh perhatian ekstra. Teorinya memang gampang, namun pada kenyataannya banyak sekali distraksi yang menjerit-jerit minta diperhatikan. Apa saja distraksi yang umum ada dan bagaimana cara mengatasi gangguan kerja di kantor?


Gangguan Kerja di Kantor dan Cara Mengatasinya


Meeting Tidak Penting

Pernah berpikir kamu menghadiri banyak meeting yang sebenarnya tidak butuh-butuh amat kehadiranmu? Jika kamu merasa diajak meeting yang tidak terlalu penting, tanyakan kepada penyelenggara meeting apakah kamu bisa tidak ikut dan membaca catatan rapatnya saja. Sebaliknya, jika kamu bertindak sebagai penyelenggara rapat kantor, pastikan hanya mengundang orang-orang yang berkepentingan. Hal ini akan membantumu, rekan-rekan kerjamu, dan perusahan untuk menghemat waktu, usaha, dan uang (karena waktu adalah uang)—karena waktu yang biasanya digunakan untuk meeting bisa dipakai menyelesaikan pekerjaan dan proyek yang lebih mendesak.


Mencampur Urusan Kerja dengan Urusan Pribadi

Sebuah studi menyatakan bahwa karyawan menghabiskan 25% waktunya untuk mengurusi hal-hal pribadi di tempat kerja dan mayoritas bos tidak mengetahui hal ini. Ketika kamu menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan urusan pribadi saat jam kerja, pastinya pekerjaan dan proyekmu tidak akan selesai tepat waktu. Targetmu akan molor dan malahan kamu akan punya pekerjaan ekstra untuk dibawa pulang saat akhir pekan. Tidak mau, kan?


Social Media

Tidak tahan ingin lihat ponsel untuk nge-Path, Facebook, Twitter, atau chatting? Sosmed memang menyenangkan tapi berpotensi menghabiskan banyak waktumu tanpa terasa. Coba, berapa banyak waktu habis untuk menyempurnakan caption foto selfie-mu sebelum dipos ke Path—belum lagi berapa banyak waktumu yang habis untuk selfie?

Kamu dapat meminimalisir waktu yang terbuang ini dengan memasang batas untuk mengakses sosmed di tempat kerja. Misalnya, beri waktu 15 menit untuk akses Twitter, pergunakan secara disiplin, kemudian log out, dan jangan cek apapun lagi. Akan butuh pengendalian diri yang luar biasa untuk melakukan hal ini, namun pada akhirnya kamu akan berpuas diri melihat komitmenmu berbuah indah.


Rumpi Kantor

Niat awal hanya ngobrol lima menit dengan teman sekantor, tapi lama-lama obrolannya jadi asyik dan menjalar-jalar sehingga tidak terasa sudah menghabiskan 30 menit atau lebih. Pasti pernah, kan? Tidak ada yang salah dengan bersosialisasi bersama rekan kerja, namun ketika rumpi pagi mulai menyita waktu dan mempengaruhi produktivitasmu, jelas kamu harus bertindak.

Beri batasan waktu mengobrol dan katakan pada temanmu bahwa kamu butuh waktu untuk fokus. Sumpal telingamu dengan earphone agar lebih fokus bekerja. Jika kamu malah terdistraksi dengan musik, cukup gunakan earphone tanpa menyalakan musik dan pura-pura tidak dengar jika ada yang mengajak ngobrol. Hal ini akan membuat teman-temanmu paham kamu sedang fokus dan jadi sungkan mengganggumu.


Hal-Hal Kecil Mengganggu

Hal-hal kecil, tidak penting, dan tidak terduga bisa menjadi distraksi besar tanpa kamu sadari. Contohnya, jendela kantor di samping tempat dudukmu mungkin menyegarkan mata, namun tingkah orang yang lewat di luar sana memengaruhi fokusmu terhadap pekerjaan. Jangan biarkan hal-hal tidak penting mengganggu produktivitasmu. Coba tata ulang meja kerjamu supaya tidak mudah terganggu dan kamu bisa lebih fokus.



Kamu perlu menyadari bagaimana gangguan-gangguan ini memakan waktumu dan menghambatmu mengerjakan hal-hal penting. Fokus dan tekad yang kuat akan membantumu mengatasi hal ini sehingga tidak lagi mengganggu produktivitasmu. Selamat bekerja!

PENTINGNYA BAHAGIA DALAM BEKERJA


PENTINGNYA BAHAGIA DALAM BEKERJA
PENTINGNYA BAHAGIA DALAM BEKERJA

Bagaimana Situasi di Asia Saat Ini?

Berdasarkan survei Randstad Workmonitor, pekerja paling bahagia dapat ditemukan di India dan Malaysia. Dengan persentase sebanyak 78% pekerja India yang mengaku puas dengan pekerjaan mereka dan 75% pekerja Malaysia merespon dengan jawaban yang sama. Hasil survei tersebut juga menyatakan, kepuasan pekerja India dengan pekerjaannya dikarenakan mereka merasa tertantang di kantor dan mendapatkan pelatihan secara regular untuk mempelajari hal baru.

Di lain pihak, survei tersebut juga menyatakan bahwa hanya 12% pekerja Hong Kong puas dengan pekerjaan mereka. Pada negara tetangga, yakni Singapura, 23% pekerjanya merasakan kurang termotivasi di tempat kerja karena bos yang susah dimengerti dan terlalu banyak beban kerja.

Lalu Bagaimana dengan Indonesia?

Walaupun Randstad Workmonitor tidak menjelaskan bagaimana keadaan di Indonesia, survei yang telah dilaksanakan oleh jobsDB bulan Mei lalu sepertinya menjawab bagaimana keadaan dari pekerja di Indonesia. Sebanyak 26% pekerja Indonesia tidak merasa menemukan kebahagiaan di pekerjaannya sekarang, sehingga sebanyak 80% responden mempunyai untuk berganti pekerjaan dalam 1 atau 2 tahun ke depan. Melalui survei tersebut, sebanyak 88% pekerja Indonesia sepakat bahwa happy is a better job.

Bahagia dalam Bekerja? Apakah Hal Tersebut Merupakan Sebuah Oksimoron?

Oksimoron yang merupakan gabungan dua kata berlawanan menjadi satu kesatuan. Apakah mungkin menemukan kebahagiaan dalam bekerja? Jawabannya, mungkin saja. Pada kenyataannya, para manajer menyadari bahwa pemenuhan kebutuhan para karyawannya akan mengarahkan kepada produktifitas dalam bekerja. Berdasarkan fisioterapis dan pengarang buku, Diane Lang, karyawan yang bahagia akan bekerja lebih baik dan lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak merasa bahagia. Karyawan yang mempunyai hubungan baik dengan rekan kerja lainnya akan lebih sering masuk kerja dan lebih betah di kantor. Untuk mempunyai karyawan yang bahagia, perusahaan harus terus mencari cara untuk memenuhii kebutuhan karyawan dengan mengubah kantor menjadi tempat yang menyenangngkan, misalnya saja penyediaan konsol game seperti PS atau Xbox yang bisa dimainkan setelah jam kerja usai.

Lalu, Langkah Apa yang Harus Diambil Agar Karyawan Tetap Bahagia dan Termotivasi?

Perusahaan tidak perlu menyiapkan dana banyak untuk membuat karyawannya bahagia. Cukup dengan menjaga dialog terbuka dengan para karyawannya. Para manajer luangkan waktu kalian untuk mendengar cerita ataupun keluhan seputar pekerjaan para karyawannya. Tentukan satu hari secara regular untuk melaksanakan sesi tersebut dan perhatikan permasalahan mereka.

Pemberian penghargaan juga bisa dilakukan untuk menjaga karyawan nyaman di kantor. Jika ada dana tambahan, perusahaan bisa memberikan hadiah berupa barang atau piagam. Namun, jika dana perusahaan Anda terbatas, kata-kata yang simple penuh dorongan semangat juga sudah cukup menjelaskan bahwa Anda menghargai kerja keras karyawan.

Terakhir, selalu tanamkan konsep keseimbangan karier dan kehidupan dengan cara meningatkan karyawan untuk mengambil cuti. Dengan mengambil cuti, karyawan bisa relax dan akan lebih bersemangat ketika kembali bekerja. Jam kerja yang fleksibel juga dapat diterapkan jika memungkinkan, karena dengan jam kerja fleksibel karyawan bisa termotivasi. Perusahaan bisa menyiapkan beberapa pilihan agar karyawan bisa bekerja dari rumah. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi karyawan terlebih bagi mereka yang mempunyai anak masih kecil.

Para karyawan menghabiskan waktu sekitar 40 sampai 50 jam perminggu untuk bekerja. Jadi merupakan hal yang penting apabila manajer dan HRD memberikan fasilitas yang memadai sebagai reward bagi para karyawan yang telah bekerja dengan keras. Dengan menjaga karyawan tetap bahagia dan betah bekerja, maka produktifitas yang dihasilkan pun akan semakin meningkat.

KEUNTUNGAN BEKERJA DI PERUSAHAAN KECIL


KEUNTUNGAN BEKERJA DI PERUSAHAAN KECIL | PUSAT LOWONGAN KERJA SURABAYA
KEUNTUNGAN BEKERJA DI PERUSAHAAN KECIL
KEUNTUNGAN BEKERJA DI PERUSAHAAN KECIL
Kebanyakan pencari kerja ingin bekerja di perusahaan besar, ternama, bahkan bertaraf internasional. Selain terlihat keren, perusahaan tersebut dapat menjamin untuk memberikan kesejahteraan karyawan diatas rata-rata.Tidak heran, jika saat perusahaan besar tersebut membuka lowongan pekerjaan, ada ribuan orang yang melamar. Bukan hanya para pengangguran saja yang melamar, tapi juga para karyawan yang sudah bekerja kadang juga ikut melamar. Ini berarti, saingan kamu untuk mendapatkan posisi di perusahaan tersebut akan semakin banyak dan kompetitif. Bila akhirnya bukan kamu yang mendapatkan pekerjaan tersebut, jangan berkecil hati dan putus asa. Mungkin ini saatnya bagi kamu untuk memutuskan melamar di perusahaan kecil ataupun startup.

Kontribusi yang kamu lakukan dalam bekerja sangat menentukan apakah perusahaan akan berkembang atau malah bangkrut. Sangat masuk akal bila orang-orang yang berkecimpung dalam perusahaan ini kerap menganalogikan seperti menaiki roller coaster. Ini disebabkan dinamika kerja yang sangat dinamis, kamu bisa bekerja lebih efisien, tidak adanya batasan tanggung jawab, pengetahuan, dan belajar mengenai segala hal yang berhubungan dengan bisnis.

Masih belum yakin juga untuk bekerja di perusahaan kecil? Simak keuntungan lainnya yang ditawarkan perusahaan kecil dan startup!

Keuntungan Bekerja di Perusahaan Kecil

Lingkungan Kerja yang Kekeluargaan

Perusahaan kecil atau startup memiliki karyawan kurang dari 200 orang,. Hal ini berarti membuka kesempatan karyawan untuk lebih mengenal satu sama lain. Kamu bisa mengenal karyawan yang berbeda divisi, yang bahkan pekerjaanmu tidak berhubungan dengan divisi tersebut. Lingkungan kerja yang kekeluargaan menjadi poin penting karena dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

Bila kamu bekerja di perusahaan besar, walaupun sudah bertahun-tahun belum tentu kamu mengenal satu sama lain. Kamu mungkin bahkan tidak mengetahui secara detail karyawan yang kubikelnya berdekatan denganmu.

Berada di Lingkungan Penuh Inovasi

Bekerja di perusahaan kecil atau pun startup berarti kamu akan bekerja dengan tim yang bersemangat dan antusias. Berkerja dengan orang-orang yang berprofesi sesuai passion mereka masing-masing, dapat memicu inspirasi dan akhirnya akan muncul ide-ide yang inovatif. Hal ini akan mendorong ke perkembangan bisnis yang lebih maju lagi.

Menjadi bagian dari tim kewirausahaan juga merupakan cara terbaik untuk kamu belajar tentang inovasi. Pengusaha adalah orang tepat yang bisa kamu jadikan panutan untuk belajar mengenai bagaimana menangani masalah dan menemukan cara efisien mengatasinya.

Pencapaianmu Terlihat Nyata

Dengan bekerja di perusahaan kecil, hasil kerjamu akan terlihat nyata, sekecil apapun itu. Kamu bisa berkontribusi secara langsung dan terlibat dalam setiap program perusahaanmu, sehingga kamu akan bisa produktif setiap harinya. Hasil kerjamu juga akan diapresiasi oleh banyak orang dan  pastinya kamu pasti akan lebih bersemangat dalam bekerja.

Dalam perusahaan kecil, semua yang kamu lakukan akan memberikan kontribusi kepada keberhasilan ataupun kegagalan bisnis perusahaan. Karena hal itulah, sistem organisasi mereka dibuat sedatar mungkin. Bandingkan dengan perusahaan besar, kamu akan terus berurusan dari berbagai departemen untuk meminta persetujuan atas project yang kamu lakukan. Pada akhirnya ide-ide yang kamu miliki belum tentu bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Mempunyai Kesempatan Mengembangkan Skill
Walaupun kamu mempunyai job description yang jelas, namun bukan berarti kamu tidak bisa belajar hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu. Walau mungkin hal tersebut tidak terlalu terdengar positif, tapi bagi kamu yang menginginkan tantangan pastinya akan bersemangat untuk berkerja di perusahaan kecil atau pun startup. Anggap saja hal baru yang akan kamu pelajari sebagai selingan untuk menghindari kebosanan yang umumnya dilanda karyawan perusahaan besar.

Mempunyai Kesempatan Mengembangkan Karier

Pernah merasa terjebak dalam karier yang sedang kamu jalani? Bekerja di perusahaan kecil memungkinkan kamu untuk menentukan jenjang karir yang akan kamu jalani. Bahkan bila saat ini kamu masih sedang merancang karir impian, bukan tidak mungkin kamu akan mendapat tawaran di posisi yang kamu inginkan. Jika kamu berusaha keras mewujudkannya, tinggal selangkah lagi kamu berada di posisi tersebut.

Bagi kamu yang ingin membangun perusahaan sendiri, bekerja di perusahaan kecil atau startup merupakan sekolah terbaik. Lingkungan kerja di perusahaan ini adalah kondisi ideal untuk mendidik diri kamu tentang cara menetapkan tujuan, melaksanakan strategi, menjalankan operasi bisnis. Kamu juga mungkin akan diminta untuk melakukan tugas-tugas bisnis administrasi lainnya yang benar-benar berguna saat memulai usaha sendiri

Bekerja di perusahaan ternama memang menguntungkan. Namun bukan berarti kamu boleh memandang sebelah mata terhadap perusahaan kecil atau startup. Bila jiwa kamu masih haus akan pengetahuan dan menyukai tantangan, perusahaan kecil akan memenuhi keinginanmu tersebut. Bigger doesn’t always mean better, ingat ini saat kamu mulai putus asa lamaran pekerjaanmu tidak ada tanggapan dari perusahaan besar.

TIPS NEGOSIASI GAJI


TIPS NEGOSIASI GAJI
TIPS NEGOSIASI GAJI

Saat akan wawancara kerja, kamu mungkin dibuat bingung dengan pertanyaan-pertanyaan ini:

“Harus minta gaji berapa?”
“Memangnya boleh fresh graduate nego gaji?”
“Kalau tidak pas, tolak atau tidak?”

Perkara negosiasi gaji memang selalu menantang dan intimidatif, khususnya untuk fresh graduates serta first jobbers yang baru memulai karier. Mungkin kamu merasa minder karena baru lulus atau kebingungan karena rata-rata tips negosiasi gaji selalu menekankan keahlian dan pengalaman untuk meminta lebih. Jadi, bagaimana cara bernegosiasi gaji jika kamu belum punya banyak pengalaman kerja?

 Tips Nego Gaji Untuk Fresh Graduate
Panduan Nego Gaji untuk Fresh Graduate dan First Jobber
Riset! Riset!

Sebelum wawancara, lakukan riset range atau rata-rata gaji fresh graduate sesuai dengan jenjang pendidikanmu dan posisi yang kamu ingin lamar. Kamu harus tahu berapa hargamu terlebih dahulu sebelum mengajukan penawaran. Riset range gaji lewat data resmi universitas, ikatan alumni, internet, atau coba gunakan fitur Search by Salary jobsDB. Lebih bagus lagi jika kamu juga tahu range gaji yang biasa diberikan perusahaan tersebut untuk fresh graduate atau untuk posisi yang kamu incar.


Hindari Menyebut Angka Lebih Dahulu

Meskipun kamu telah tahu range gaji sesuai posisimu, kamu tidak dapat menebak berapa perusahaan akan bersedia membayarmu untuk posisi yang kamu lamar. Jadi, jangan menyebut angka terlebih dahulu! Jika kamu menyebut angka yang lebih rendah dari perkiraan pewawancara, mereka tidak akan bilang apa-apa dan pasti akan menyetujuinya.

Di sinilah kemampuan negoisasi dan mengorek infomu dibutuhkan. Kamu harus membuat pewawancara memberitahumu range gaji untuk posisi tersebut, jadi kamu bisa fokus mendapatkan gaji tertinggi yang ditawarkan.

Di sinilah jiwa negosiator handalmu digunakan. Ketika ada dua negosiator dalam satu ruangan, masing-masing akan berusaha meruntuhkan pertahanan yang lain. Biasanya setiap kamu menghindar menyebutkan angka, pewawancara akan berusaha membuatmu bicara. Ini beberapa saran untuk berkelit dari pertanyaan mereka:

    Berapa gaji terakhirmu? “Sebelum ini saya belum pernah bekerja (atau “Job desc pekerjaan baru ini berbeda dari pekerjaan lama saya” kalau kamu sudah pernah bekerja). Mungkin Bapak/Ibu bisa menyebutkan range gaji yang ditawarkan berdasarkan penilaian Bapak/Ibu setelah wawancara dan membaca CV saya?”

    Berapa gaji yang kamu harapkan? “Saya tertarik melamar di perusahaan ini untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion saya. Oleh karena itu, saya yakin gaji yang diberikan perusahaan akan sesuai dengan range gaji untuk posisi ini.”

    Saya harus tahu berapa gaji yang kamu minta, supaya bisa memberimu penawaran. Bisakah kamu memberikan rentang gaji? “Saya menghargai jika Bapak/Ibu memberikan penawaran berdasarkan gaji yang diberikan untuk posisi ini, jadi kita bisa mulai tawar-menawar dari sana.”

    Mengapa kamu tidak mau menyebutkan gaji yang diinginkan? “Saya rasa Bapak/Ibu yang mengetahui berapa sebaiknya gaji untuk posisi ini dan hal itu adalah informasi yang penting untuk saya ketahui.”


Jangan Terburu-buru

Jangan langsung menerima tawaran pertama. Ketika ditawarkan gaji yang lebih rendah dari ekspektasimu, tetaplah berterima kasih dan mengungkapkan ketertarikanmu sebelum mulai mendiskusikan detailnya. Jangan sampai perusahaan melihatmu kecewa. Jangan terburu-buru menerima meskipun kamu didesak untuk segera menerima tawaran tersebut. Sah-sah saja jika kamu meminta waktu untuk mempertimbangkan dan mencari saran mengenai tawaran gaji itu. Asal, jangan terlalu lama memberikan jawaban kepada perusahaan!


Lakukan Perhitungan

Jika gaji yang ditawarkan tidak sebesar keinginanmu, kompensasi lain mungkin bisa menebus angka yang berada di bawah ekspektasimu. Kamu harus mengetahui poin-poin ini untuk melakukan kalkulasi yang baik: Apakah gaji yang diberikan sudah termasuk uang lembur? Berapa komisi yang akan kamu terima? Bagaimana soal fasilitas lain di luar gaji? Apakah kamu mendapat uang transport atau uang makan? Apakah perusahaan tersebut memiliki program pengembangan SDM yang baik?


Take It or Leave It?
Setelah kamu melakukan pertimbangan, lakukan langkah selanjutnya: terima atau tolak?

Kalau gaji yang ditawarkan di bawah ekspektasimu, namun kamu melihat ada kesempatan belajar dan memperoleh pengalaman yang besar di perusahaan tersebut, terimalah. Jika kamu kurang puas, sah-sah saja menawar gaji sebesar yang kamu inginkan. Tetapi, ingatlah untuk berpegang pada data riset range gaji dan jangan meminta terlalu tinggi, mengingat ini baru pekerjaan awalmu.

Jika kalian tidak mencapai kesepakatan, tetap tampilkan sikap positif saat wawancara dan kamu menghargai tawaran yang mereka berikan. Tutuplah negosiasi dengan sopan, karena siapa tahu akan ada kesempatan lagi di masa depan bersama perusahaan tersebut.

Ingat, jika ini adalah pekerjaan pertamamu, ada hal-hal yang lebih penting dari jumlah gaji yang kamu bawa pulang. Ini adalah kesempatanmu untuk belajar, untuk mengetahui lebih banyak tentang industri yang kamu pilih, dan untuk mengumpulkan pengalaman sebelum pindah mengejar karier berikutnya. Jadi, jangan berkecil hati jika kamu mendapatkan jumlah yang tidak terlalu besar. Masih ada kesempatan-kesempatan berikutnya.

Tanda tanda Pewawancara Tidak Menyukai Anda



Tanda tanda Pewawancara Tidak Menyukai Anda
Tanda tanda Pewawancara Tidak Menyukai Anda
Dalam setiap wawancara kerja, ada banyak tanda yang bisa Anda perhatikan, baik itu yang menunjukkan ketertarikan perusahaan atas kepribadian kandidat, atau sebaliknya. Kebosanan pewawancara pada kandidat yang tengah mereka wawancarai bukanlah pertanda baik dalam sebuah wawancara kerja. Dilansir melalui Rumah.com, inilah empat tanda pewawancara tidak menyukai Anda.

Sibuk dengan hal lain


Pewawancara yang baik akan mendengarkan setiap pernyataan kandidat. Namun, bila Anda tampak tak siap dengan wawancara sehingga situasi menjadi semakin membosankan, fokus pewawancara bisa berubah. Jangan heran bila kebosanan pewawancara membuat mereka akhirnya mengecek ponsel, memperhatikan layar laptop dengan serius, atau tampak mengantuk.

Menjelaskan kualitas yang dibutuhkan


Saat Anda menjelaskan kemampuan yang dimiliki, pewawancara justru mencoba untuk menjelaskan tentang kualitas-kualitas yang mereka butuhkan berkali-kali, baik itu dengan menunggu jawaban selesai atau langsung memotong pernyataan Anda. Saat hal ini terjadi, pewawancara sebenarnya sedang menjelaskan bahwa Anda kurang tepat mengisi posisi yang mereka sediakan.

Mengakhiri wawancara dengan cepat


Tak ada yang lebih baik dilakukan seorang pewawancara selain cepat menutup wawancara kerja dengan kandidat yang tidak menarik minat mereka. Karena, bagi pewawancara, melanjutkan wawancara dengan kandidat yang tidak layak menempati posisi di perusahaan hanya akan membuang-membuang waktu mereka.

Memberi saran karir

Wawancara terlihat lancar sampai akhirnya, pada bagian penutup, pewawancara memberikan saran karir terhadap Anda. Dengan cara ini, mereka ingin menyampaikan secara tidak langsung bahwa saat ini Anda belum tepat bergabung dengan perusahaan mereka. Namun, tak ada salahnya mendengar saran ini demi pengembangan diri Anda sebagai pencari karir yang di lain waktu akan menghadapi wawancara kerja kembali.

TIPS PINDAH KERJA KE BIDANG YANG BERBEDA


 
TIPS PINDAH KERJA KE BIDANG YANG BERBEDA
TIPS PINDAH KERJA KE BIDANG YANG BERBEDA

Apakah kamu seorang lulusan broadcasting yang berminat melamar sebagai account executive di sebuah biro iklan? Atau kamu adalah insinyur yang ingin menjadi koki? Sebenarnya pindah kerja ke bidang yang berbeda dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja adalah hal yang lumrah-lumrah saja terjadi. Berbagai alasan melatarbelakanginya, mulai dari mengejar passion sampai alasan ekonomi. Orang-orang yang memutuskan untuk pindah kerja ke bidang yang berbeda dengan latar belakangnya biasanya akan dicecar berbagai pertanyaan mengenai keputusan yang diambilnya tersebut, khususnya saat wawancara kerja. Oleh karena itu, sebelumnya kamu harus benar-benar merasa yakin akan keputusan yang diambil.


Jika kamu berminat untuk mengejar passion-mu dan melamar dalam industri yang berbeda dengan latar belakang pendidikan serta pengalamanmu, jangan khawatir, segalanya mungkin dijalani asal kamu mau berusaha. Ayo, simak tips-tips berikut ini jika kamu ingin melamar di luar bidangmu!

TIPS PINDAH KERJA KE BIDANG YANG BERBEDA
 
Catat Segala Keahlianmu
Ambil selembar kertas dan tulislah pengalaman-pengalaman kerjamu, kelebihan, serta keahlian yang kamu miliki. Jangan batasi dirimu hanya pada jabatan di kantor dan berpikir bahwa jabatanmu sebelumnya tidak relevan dengan posisi baru yang kamu incar. Benar-benar seleksi apa yang kamu lakukan satu-persatu untuk menemukan keahlian yang relevan untuk pekerjaan selanjutnya. Misalnya, kamu pernah melatih staf baru, memiliki keahlian presentasi, pernah mengurus acara, atau membuat perencanaan social media. Tulis juga semua program dan teknologi yang kamu kuasai. Gunakan pengalaman dan keahlian ini untuk menjual kemampuanmu.

Rela Berakit-Rakit ke Hulu
Banting setir ke bidang baru memang membuatmu harus rela menelan harga diri dan gengsi. Bahkan jika pada pekerjaan sebelumnya kamu sudah mencapai jenjang yang lumayan tinggi, jangan berharap kamu langsung ditempatkan di posisi yang sama tingginya. Ingat, ini adalah bidang baru yang mungkin belum benar-benar kamu kuasai dan belum kamu miliki pengalamannya. Jika kamu rela memulai dari bawah, itu akan menunjukkan bahwa kamu kooperatif dan selalu ingin belajar lebih banyak.

Jual Dirimu Lewat Surat Lamaran
Resume memang penting, namun jangan lupakan pula kekuatan surat lamaran. Tuliskan apa yang tidak ada di resumemu dan buatlah seunik mungkin untuk menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat terbaik untuk pekerjaan tersebut. Pastikan kamu mengetahui tentang perusahaan yang kamu lamar, agar kamu bisa mengaitkan visi dan misi perusahaan dengan tujuanmu melamar.

Benahi Resumemu
Biarpun selama ini kamu merasa resumemu telah solid, pindah kerja ke bidang lain memaksamu untuk melakukan beberapa revisi. Lihat pengalaman-pengalaman kerjamu yang lama dan tulis ulang deskripsinya agar cocok dengan keahlian yang dibutuhkan perusahaan yang kamu lamar. Misalnya, jika dulunya kamu adalah seorang perawat dan melamar untuk bekerja di bank, kamu harus fokus dengan kemampuan mengorganisir data dan keahlian intrapersonal. Buat pengalaman kerjamu mendukung posisi baru yang kamu incar, meskipun berbeda bidang.

Siapkan Wawancara dengan Baik
Wawancara mungkin adalah tahap yang cukup menegangkan. Cari tahu segala hal tentang perusahaan yang kamu tuju sebelum wawancara. Cari tahu juga tentang posisi yang kamu lamar secara detail, sehingga kamu mampu menjawab jika pewawancara menanyaimu berbagai hal tentang posisi incaranmu. Sempatkan latihan wawancara kerja demi menghadapi segala kemungkinan yang ada. Pewawancara pasti mempertanyakan mengapa kamu melamar pekerjaan di bidang yang berbeda dengan latar belakangmu. Jangan gentar, jawablah dengan yakin dan gunakan pengalaman-pengalamanmu untuk meyakinkan pewawancara bahwa kamu adalah orang yang tepat.

Pindah kerja dibidang lain mungkin terasa sulit, namun jika ada keinginan dan passion, semua akan menjadi mungkin. Contohnya, ada seorang lulusan institut seni yang memiliki latar belakang bidang fashion yang kemudian pindah kerja untuk berkarier di salah satu bank asing. Demi menyesuaikan diri di bidang barunya, ia rela belajar ekonomi dari awal meskipun dalam dunia fashion ia telah meraih sejumlah penghargaan. Jadi, tidak ada yang tak mungkin, asal mau merintis lagi dari bawah.
Siap terima tantangan, atau tetap berkarier di bidangmu saat ini? The decision is all yours!

AGAR DITERIMA KERJA DENGAN CEPAT


AGAR DITERIMA KERJA DENGAN CEPAT
AGAR DITERIMA KERJA DENGAN CEPAT
Berhasil mendapatkan pekerjaan dimulai dari membuat CV-mu mendapat perhatian HRD. CV yang kamu kirim ke perusahaan haruslah bisa menampilkan bahwa kamu kandidat yang cocok untuk posisi tersebut. Tak hanya CV, surat lamaran kerja, interaksi saat diwawancara, hingga hobi personalmu pun menjadi pertimbangan perusahaan dalam merekrut karyawan. Percaya tidak percaya, kamu bisa diterima atau tidak dalam 10 menit saja!


Diterima Kerja dalam 10 Menit


CV; Langkah Awal Yang Menentukan

Ada puluhan bahkan ratusan CV yang diterima HRD pada saat perekrutan dan HRD hanya melihatnya dalam waktu beberapa detik saja. Langkah awal untuk menonjolkan dirimu adalah melalui surat lamaran dan CV yang kamu kirim. Usahakan membuat kedua dokumen ini terlihat profesional dengan cara menggambarkan secara detail riwayat pekerjaanmu, kemampuan yang kamu punya, dan kualifikasi umum sesuai kriteria lowongan. Tingkatkan kesempatan untuk dipanggil ke tahap selanjutnya dengan membuat CV yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Surat lamaran pekerjaan digunakan untuk membantumu menjelaskan secara detail apa yang kamu tulis di CV.


Perhatikan Penampilan Saat Wawancara

Kesan pertama sangat menentukan pada wawancara kerja. Salah kostum atau tidak rapi akan menjatuhkan nilaimu di mata pewawancara hanya dalam beberapa detik saja. Perhatikan hal berikut agar wawancara kerja berjalan lancar.
 
Sepatu
Pakailah sepatu bersih yang bebas dari debu atau kotoran. Pilihlah warna hitam atau warna netral seperti abu-abu tua atau biru dongker. Untuk pria, usahakan untuk memakai sepatu yang senada dengan warna keseluruhan pakaianmu. Sedangkan untuk wanita, pakailah sepatu yang menutupi jari-jari kaki dan jika memutuskan untuk memakai sepatu berhak, pilihlah yang tingginya kurang dari 3 inci untuk menghindarimu dari kesulitan berjalan. Baca tips ini: Memilih Sepatu yang Cocok untuk Wawancara Kerja.
 
Aksesori
Pria sebaiknya hanya memakai jam tangan dan cincin pernikahan sebagai aksesori. Sedangkan bagi wanita usahakan untuk tidak mengenakan aksesori berlebihan. Anting mutiara, jam tangan, dan kalung sudah cukup. Keep it simple, girls!

Pakaian
Pakaian berkerah mempunyai efek meningkatkan kepercayaan dirimu. Apalagi jika dipadu padankan dengan blazer yang cocok. Hindari menggunakan blazer berwarna hitam yang akan memberikan efek terlalu serius atau bahkan suram. Sebagai alternatif pilihlah warna gelap lainnya seperti abu-abu atau biru dongker. Jangan lupa memperhatikan kerapian pakaian yang kamu kenakan. Jangan sampai kusut atau tidak tertata dengan baik ya!


Tingkah Laku Juga Menentukan
Kamu harus memerhatikan segala tingkah lakumu saat wawancara, sekecil apa pun tindakannya, seperti berbicara di telepon dengan perekrut, bagaimana saat kamu pertama kali datang menginjakkan kaki di kantor yang kamu lamar, hingga cara berjabat tangan dengan pewawancara. Hal-hal sederhana yang kelihatan tidak terlalu penting ternyata sangat penting dan bisa menambah atau mengurangi poinmu di hadapan pewawancara.

Saat kamu berhasil mendapatkan pekerjaan, kamu boleh kok berbangga diri. Tapi ingat, ini hanyalah langkah kecil dalam perjalanan kariermu. Tetap tingkatkan hubungan dan perilaku baik yang telah kamu jalankan saat proses melamar pekerjaan, serta buktikan bahwa kamu memang cocok untuk menduduki posisi tersebut. Good luck!

PENCARI KERJA BAGI GENERASI MILENIAL


PENCARI KERJA BAGI GENERASI MILENIAL

Generasi millennial, alias generasi yang lahir tahun 1981-2000, sering mendapat penilaian buruk dari generasi yang lebih tua. Mereka (atau kita, jika lahir dalam rentang di atas) dianggap pemalas, materialistis, seenaknya sendiri, dan manja. Namun di sisi lain, generasi millennial dipuji karena memiliki ambisi, tekad, dan kemampuan adaptasi yang baik. Mereka juga tidak ragu mencoba hal-hal baru dan memiliki jiwa mandiri yang sering kali dianggap sebagai aset perusahaan.

Saat ini, generasi millennial mulai membanjiri bursa kerja dengan cepat dan pada 2025 diperkirakan generasi millennial akan memenuhi 75% bursa kerja dunia.

Akibat semua faktor di atas, generasi millennial yang sedang mencari kerja menghadapi tantangan unik tersendiri, tidak seperti yang pernah dialami grup usia sebelumnya. Generasi millennial harus menghadapi anggapan negatif dan praduga tentang kelompok usia mereka, sekaligus menghadapi ekspektasi tinggi orang-orang terhadap mereka. Sebagai generasi yang tumbuh seiring kemajuan teknologi dunia di mana segalanya saling terhubung dan akses pengetahuan baru semakin mudah, generasi millennial berada dalam posisi unik dalam sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Agar sukses dalam mencari kerja, generasi millennial harus menggunakan kelebihan mereka untuk mencapai tujuan, dan berikut tips untuk melakukannya. Para pencari kerja Gen Y, catat ini baik-baik:



1. Jaga image di sosial media.

Please, be smart in using social media, we beg you! Zaman sekarang, teknologi bukan hanya milik anak muda, karena ternyata 91% HRD mencari tahu tentang pelamar lewat Facebook atau Twitter. Mereka menggunakannya sebagai proses saringan awal untuk mengetahui kepribadian pelamar. Jadi, marah-marah dan bicara kasar memaki orang atau golongan tertentu adalah BIG NO karena sosial media juga dapat menghancurkan kariermu.

Coba tengok akun-akun sosmedmu, berapa banyak makian atau hal-hal yang patut dipertanyakan menghiasi profilmu? Waktunya untuk bersih-bersih akun sosial mediamu agar lebih representatif. Hapus semua konten yang membuat calon perekrut berpikir ulang dan ganti dengan konten yang mendukungmu. Pos konten positif yang berhubungan dengan minat dan bakatmu. Gunakan juga fitur pengaturan privasi dalam sosial mediamu agar hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat isi profilmu.


2. Gunakan aset online-mu sebaik mungkin.

Masih berkaitan dengan kehidupan di dunia maya, generasi millennial juga harus menyadari pentingnya menjaga perilaku selain di sosial media. Jika kamu belum memiliki blog, ini saat yang tepat untuk membuatnya. Blog akan memberi kesempatan bagi perekrut untuk melihat kemampuanmu, khususnya kalau kamu minat bekerja di dunia kreatif. Misalnya kamu berniat mencari kerja sebagai desainer grafis atau copywriter, buatlah blog berisi hasil karyamu agar terlihat oleh perekrut.

Bergabung dengan situs lowongan kerja seperti jobsDB juga meningkatkan kesempatanmu ditemukan oleh perekrut. Caranya gampang sekali—cukup daftarkan diri dan secara langsung kamu akan mendapatkan puluhan ribu kesempatan kerja di depan mata. Asyiknya lagi, kamu akan mendapatkan lowongan-lowongan yang sesuai dengan minat dan keinginanmu. Plus, perekrut yang menjadi member jobsDB juga berkesempatan melihat CV/resumemu dan menawarimu pekerjaan.


3. Raih pengalaman untuk mempertajam keahlianmu.

Ada sangat banyak generasi millennial yang mencari kerja setiap tahunnya dan selalu ada pencari kerja yang mengincar satu posisi yang sama. Untuk memenangkan persaingan mencari kerja ini, kamu harus tampil mencolok. Mulailah membuat profil online yang baik, tapi yang lebih penting adalah mendukung image tersebut dengan pengalaman dan keahlian yang relevan. Cobalah mencari banyak pengalaman dalam bidang yang ingin kamu tekuni. Magang adalah salah satu cara memperoleh pengalaman, begitu pula dengan mencari lowongan kerja freelance. Keduanya bisa dipakai untuk mengisi CV-mu dan membangun koneksi. Menjadi sukarelawan juga cara yang baik untuk mencari pengalaman. Terakhir, ambillah kelas atau pendidikan yang relevan dengan bidangmu agar kamu makin siap menghadapi dunia kerja.


4. Tata krama itu penting!

Sebagai “anak baru”, generasi millennial (khususnya yang lahir belakangan) sudah sepantasnya memerhatikan tata krama dan bagaimana harus bersikap di dunia nyata. Pencitraan yang baik dan pengalaman yang solid tidak akan berarti jika kamu memiliki sikap yang buruk. Berikan respek dan hormat pada siapapun yang kamu temui selama mencari kerja. Bersikaplah menyenangkan dan tunjukkan bahwa kamu serius mengenai pekerjaan tersebut.

Segalanya dimulai saat  wawancara kerja. Pelajari semua yang perlu kamu ketahui tentang posisi yang kamu lamar untuk menunjukkan komitmen pada pekerjaan tersebut. Kamu juga harus bisa menampilkan diri secara profesional saat wawancara. Menurut artikel yang dilansir Mashable, banyak HRD perusahaan mengeluhkan sikap Gen Y yang bertingkah kurang baik saat wawancara kerja. Ingat untuk selalu menjaga perilakumu saat wawancara, datanglah tepat waktu dan berikan kabar jika tidak dapat hadir.


5. Jangan malas mencari referensi.

Generasi millennial hidup dalam zaman serbamodern dan memiliki kemudahan akses internet yang cukup memadai. Gunakan teknologi untuk bertindak proaktif mencari pekerjaan, karena kini mencari lowongan kerja sudah jauh lebih mudah. Kunjungi jobsDB dan gunakan fitur pencarian pekerjaannya yang bisa dipilih secara spesifik untuk menemukan pekerjaan tercocok. Sebelum wawancara, jangan lupa juga mencari tahu sebanyak-banyaknya tentang profesi serta perusahaan yang kamu tuju agar wawancaramu berjalan lancar. 



Pada akhirnya, generasi millennial seharusnya mampu mengalahkan stereotip negatif yang beredar dan bekerja keras memaksimalkan kelebihan generasi ini: pandai memecahkan masalah, kemampuan beradaptasi yang baik, serta semangat tinggi. Selamat mencari kerja!

KEUNTUNGAN BEKERJA DI PERUSAHAAN KECIL


KEUNTUNGAN BEKERJA DI PERUSAHAAN KECIL | NASI KOTAK SURABAYA

Kebanyakan pencari kerja ingin bekerja di perusahaan besar, ternama, bahkan bertaraf internasional. Selain terlihat keren, perusahaan tersebut dapat menjamin untuk memberikan kesejahteraan karyawan diatas rata-rata.Tidak heran, jika saat perusahaan besar tersebut membuka lowongan pekerjaan, ada ribuan orang yang melamar. Bukan hanya para pengangguran saja yang melamar, tapi juga para karyawan yang sudah bekerja kadang juga ikut melamar. Ini berarti, saingan kamu untuk mendapatkan posisi di perusahaan tersebut akan semakin banyak dan kompetitif. Bila akhirnya bukan kamu yang mendapatkan pekerjaan tersebut, jangan berkecil hati dan putus asa. Mungkin ini saatnya bagi kamu untuk memutuskan melamar di perusahaan kecil ataupun startup.

Kontribusi yang kamu lakukan dalam bekerja sangat menentukan apakah perusahaan akan berkembang atau malah bangkrut. Sangat masuk akal bila orang-orang yang berkecimpung dalam perusahaan ini kerap menganalogikan seperti menaiki roller coaster. Ini disebabkan dinamika kerja yang sangat dinamis, kamu bisa bekerja lebih efisien, tidak adanya batasan tanggung jawab, pengetahuan, dan belajar mengenai segala hal yang berhubungan dengan bisnis.

Masih belum yakin juga untuk bekerja di perusahaan kecil? Simak keuntungan lainnya yang ditawarkan perusahaan kecil dan startup .

Lingkungan Kerja yang Kekeluargaan

Perusahaan kecil atau startup memiliki karyawan kurang dari 200 orang,. Hal ini berarti membuka kesempatan karyawan untuk lebih mengenal satu sama lain. Kamu bisa mengenal karyawan yang berbeda divisi, yang bahkan pekerjaanmu tidak berhubungan dengan divisi tersebut. Lingkungan kerja yang kekeluargaan menjadi poin penting karena dapat meningkatkan produktivitas karyawan.

Bila kamu bekerja di perusahaan besar, walaupun sudah bertahun-tahun belum tentu kamu mengenal satu sama lain. Kamu mungkin bahkan tidak mengetahui secara detail karyawan yang kubikelnya berdekatan denganmu.

Berada di Lingkungan Penuh Inovasi

Bekerja di perusahaan kecil atau pun startup berarti kamu akan bekerja dengan tim yang bersemangat dan antusias. Berkerja dengan orang-orang yang berprofesi sesuai passion mereka masing-masing, dapat memicu inspirasi dan akhirnya akan muncul ide-ide yang inovatif. Hal ini akan mendorong ke perkembangan bisnis yang lebih maju lagi.

Menjadi bagian dari tim kewirausahaan juga merupakan cara terbaik untuk kamu belajar tentang inovasi. Pengusaha adalah orang tepat yang bisa kamu jadikan panutan untuk belajar mengenai bagaimana menangani masalah dan menemukan cara efisien mengatasinya.

Pencapaianmu Terlihat Nyata

Dengan bekerja di perusahaan kecil, hasil kerjamu akan terlihat nyata, sekecil apapun itu. Kamu bisa berkontribusi secara langsung dan terlibat dalam setiap program perusahaanmu, sehingga kamu akan bisa produktif setiap harinya. Hasil kerjamu juga akan diapresiasi oleh banyak orang dan  pastinya kamu pasti akan lebih bersemangat dalam bekerja.

Dalam perusahaan kecil, semua yang kamu lakukan akan memberikan kontribusi kepada keberhasilan ataupun kegagalan bisnis perusahaan. Karena hal itulah, sistem organisasi mereka dibuat sedatar mungkin. Bandingkan dengan perusahaan besar, kamu akan terus berurusan dari berbagai departemen untuk meminta persetujuan atas project yang kamu lakukan. Pada akhirnya ide-ide yang kamu miliki belum tentu bisa direalisasikan dalam waktu dekat.

Mempunyai Kesempatan Mengembangkan Skill

Walaupun kamu mempunyai job description yang jelas, namun bukan berarti kamu tidak bisa belajar hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu. Walau mungkin hal tersebut tidak terlalu terdengar positif, tapi bagi kamu yang menginginkan tantangan pastinya akan bersemangat untuk berkerja di perusahaan kecil atau pun startup. Anggap saja hal baru yang akan kamu pelajari sebagai selingan untuk menghindari kebosanan yang umumnya dilanda karyawan perusahaan besar.

Mempunyai Kesempatan Mengembangkan Karier

Pernah merasa terjebak dalam karier yang sedang kamu jalani? Bekerja di perusahaan kecil memungkinkan kamu untuk menentukan jenjang karir yang akan kamu jalani. Bahkan bila saat ini kamu masih sedang merancang karir impian, bukan tidak mungkin kamu akan mendapat tawaran di posisi yang kamu inginkan. Jika kamu berusaha keras mewujudkannya, tinggal selangkah lagi kamu berada di posisi tersebut.

Bagi kamu yang ingin membangun perusahaan sendiri, bekerja di perusahaan kecil atau startup merupakan sekolah terbaik. Lingkungan kerja di perusahaan ini adalah kondisi ideal untuk mendidik diri kamu tentang cara menetapkan tujuan, melaksanakan strategi, menjalankan operasi bisnis. Kamu juga mungkin akan diminta untuk melakukan tugas-tugas bisnis administrasi lainnya yang benar-benar berguna saat memulai usaha sendiri





Bekerja di perusahaan ternama memang menguntungkan. Namun bukan berarti kamu boleh memandang sebelah mata terhadap perusahaan kecil atau startup. Bila jiwa kamu masih haus akan pengetahuan dan menyukai tantangan, perusahaan kecil akan memenuhi keinginanmu tersebut. Bigger doesn’t always mean better, ingat ini saat kamu mulai putus asa lamaran pekerjaanmu tidak ada tanggapan dari perusahaan besar.

3 DETIK PROMOSI LAKU


3 DETIK PROMOSI LAKU
3 DETIK PROMOSI LAKU

Membeli adalah kegiatan yang dipengaruhi oleh faktor emosional. Emosional calon pembeli dapat dipengaruhi sejak awal, kebanyakan orang menyebutnya dengan “kesan pertama”. Kesan pertama, adalah yang membuat dua insan saling jatuh cinta, demikian juga seharusnya calon pembeli terhadap anda. Memiliki kesan pertama yang baik dan disukai, adalah faktor penentu dalam sebuah keputusan untuk membeli.

Kesan pertama yang baik akan membuat semua tindakan terlihat lebih baik, demikian juga kesan pertama yang buruk akan membuat semua tindakan selanjutnya terkesan kurang baik. Berikut adalah hasil riset Harold Kelley (1950) terhadap para mahasiswa yang mendapatkan 2 dosen tamu. Berikut Harold memberikan ciri-ciri dosen tamu terhadap para mahasiswa yang menjadi objek penelitiannya.
Dosen A : Sinis, Rajin, Kritis, Praktis, Teguh pendiriannya
Dosen B : Ramah, Rajin, Kritis, Praktis, Teguh pendiriannya

Hanya 1 kata diawal yang berbeda, maka membuat Dosen A, memiliki kesan lebih buruk. Kata-kata rajin, kritis, praktis, dan teguh dari Dosen A sudah dipengaruhi oleh kata pertamanya “sinis”. Seakan-akan kerajinan, sifat kritis, kepraktisan, dan keteguhan Dosen A dilandasi oleh sifat sinisnya.

Kesan pertama memang sangat berpengaruh, bahkan sebenarnya hampir pada semua aspek kehidupan. Dalam kegiatan penjualan, kesan pertama hanya membutuhkan waktu sekitar 3 detik. Berikut adalah beberapa hal penting yang harus kita kondisikan sebaik mungkin untuk memberikan kesan pertama yang sangat “menggoda” calon pembeli!
  • Postur badan yang tegap akan memperlihatkan kesan percaya diri dan percaya pada produk yang akan ditawarkan.
  • Cara berjalan yang tenang dan santai, memberikan kesan aman dan lebih nyaman.
  • Senyum yang terlihat tulus dan ramah memberikan kesan bahwa anda orang yang memberikan rasa nyaman dan cenderung menyenangkan.
  • Tatapan mata yang lebih berbinar memberikan pesan dan kesan bahwa anda tertarik kepada mereka dengan tulus.
  • Cara bersalaman yang benar adalah, menjabat tangan dengan mantab, nyaman, dan posisi siku membentuk sudut 90°. Condongkan badan sedikit kedepan saat bersalaman.
  • Suara yang lebih hangat dan bersahabat akan menguatkan pesan kepada calon pembeli, bahwa anda menarik dan patut untuk didengar.
  • Semua point diatas diperlukan dalam 3 detik pertama, untuk memberikan kesan yang positif. Bagaimana memberikan dan memelihara kesan pertama dibahas pada artikel yang lain.

6 Skill untuk Menjadi Sales Sukses


6 Skill untuk Menjadi Sales Sukses
6 Skill untuk Menjadi Sales Sukses

Berkarier sebagai sales adalah pilihan tepat bagi mereka yang memiliki pengetahuan, kualitas, dan kemampuan untuk bersaing di bidang ini. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang sales dapat dilatih dan dipelajari lewat latihan, jam terbang, dan pengalaman.

Kesuksesan bukan bawaan lahir, melainkan buah kerja keras. Jika Anda ingin menjadi seorang sales yang sukses, lebih baik pelajari enam kemampuan wajib ini:


6 Skill untuk Menjadi Sales Sukses


1. Jeli melihat prospek

Menemukan prospek penjualan yang tepat ibarat menambang emas. Anda harus paham perbedaan antara batu kerikil biasa dengan bijih emas.

Sebagai seorang sales, Anda harus belajar mengidentifikasi prospek. Hal ini telah menjadi keterampilan yang penting dimiliki dalam persaingan sales yang sangat kompetitif. Tentu saja Anda akan buang-buang waktu jika mengerahkan segala daya dan usaha kepada prospek yang tidak menghasilkan. Tidak semua prospek dapat dikonversi menjadi penjualan, sehingga Anda perlu mata yang jeli, waktu yang tepat, dan pemahaman mendalam untuk menemukannya. Ketika Anda terbiasa melakukan hal di atas, intuisi sales Anda akan makin tajam.


2. Pandai membangun hubungan

Komunikasi memang sangat penting dalam industri sales, namun itu bukan satu-satunya cara mengenalkan produk atau melakukaan presentasi penjualan. Hal yang lebih penting adalah membangun koneksi, di mana sangat dibutuhkan kemampuan membangun hubungan baik. Hubungan baik yang dimaksud bukan sekedar basa-basi yang banyak dilakukan sales. Terkesan tidak ada ketulusan dalam basa-basi tersebut, oleh karenanya Anda harus membangun koneksi dan hubungan yang tulus.

Tunjukkan pada mereka bahwa Anda peduli, mengerti permasalahan mereka, dan Anda hanya ingin membantu mereka memecahkan masalah dengan menawarkan solusi. Jika Anda melakukan hal ini, Anda akan mendapatkan kepercayaan dari calon klien potensial dan kemungkinan melakukan penjualan.


3. Bertanya dengan cerdas

Ingat, pertanyaan yang cerdas menghasilkan jawaban yang baik—serta penjualan. Ini alasannya:

Anda harus paham bahwa Anda bukan sekedar menjual produk. Dalam lingkup yang lebih luas, Anda juga memberikan layanan, menciptakan solusi, dan memecahkan masalah. Namun sebelum Anda bisa memberikan solusi, Anda harus mampu mengidentifikasi masalahnya terlebih dahulu. Satu-satunya cara untuk menemukan masalah adalah menanyakan hal yang tepat.

Ibarat seorang dokter yang mendiagnosa pasien, Anda harus sitematis dan jitu. Para sales profesional terbaik mampu mengidentifikasi kebutuhan calon klien dan kadang, lewat pertanyaan-pertanyaan cerdas, mereka bahkan mampu membuat kebutuhan bagi calon pelanggan. Agar mampu bertanya secara cerdas, Anda harus mampu memilah-milah kata menjadi pertanyaan yang membantu, relevan, dan spesifik demi mendapat jawaban yang tepat. Saat sudah mendapat jawaban yang Anda butuhkan, Anda dapat menawarkan produk atau layanan Anda sebagai solusi untuk masalah mereka.


4. Menjadi pendengar yang baik

Mampu mendengarkan dengan baik adalah skill yang wajib diimiliki seorang sales. Faktanya, keahlian ini mampu menaikkan kinerja seorang sales. Namun sayang, mendengarkan dengan baik adalah keahlian yang paling sedikit berkembang di antara sales profesional. Menjadi pendengar yang baik dan membangun hubungan adalah keahlian yang saling melengkapi untuk mampu mengerti pemikiran dan opini calon klien potensial. Hal ini juga membantu Anda menunjukkan bahwa Anda memerhatikan dan peduli dengan permasalahan mereka.

Ada kalanya klien potensial Anda memberikan informasi penting dalam percakapan, yang mungkin Anda lewatkan karena tidak memerhatikan. Jika ini terjadi, Anda akan kehilangan kesempatan penting untuk merespon secara sigap. Mendengarkan dengan baik paling membantu Anda saat  memilih klien untuk diprospek dan saat menanggapi penolakan.


5. Tangguh menangani penolakan

Sebagai sales, tentunya Anda paham akan ada banyak penolakan saat Anda berusaha menjual. Apa yang membedakan sales berpengalaman dengan yang pemula adalah kemampuan dalam menangani penolakan calon pelanggan.

Menurut Daryl Spreiter dari Salesforce, penolakan adalah hal yang tidak dapat dihindari, namun jangan dilihat sebagai kesempatan yang selamanya tertutup. Kuncinya adalah mengerti mengapa calon klien menolak. Anda harus mencari tahu tentang hal ini jika Anda ingin sukses dalam menjual. Spreiter juga menyatakan bahwa penolakan muncul karena beberapa faktor yang berbeda, seperti kurangnya pengetahuan, masalah persepsi, dan lain-lain. Anda harus mampu mengembangkan metode sendiri dalam menghadapi penolakan dengan memerhatikan keluhan klien dan alasan-alasannya.


6. Manajemen waktu yang solid

Bicara tentang manajemen waktu memang kedengarannya mudah, padahal manajemen waktu membutuhkan pengendalian diri dan kadang susah untuk dilakukan. Manjemen waktu bukan hanya membuat rencana penjualan jauh-jauh hari atau menjadwalkan meeting dengan klien. Manajemen waktu membutuhkan fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan disiplin yang besar.

Tidak jarang seorang sales terjebak di antara tugas-tugas di luar jadwal. Tantangan terbesar dalam manajemen waktu adalah menghadapi situasi di luar rencana. Ketika permasalahan mendesak muncul dan menuntut tindakan segera, Anda harus tahu bagaimana menghadapinya dengan waktu terbatas tanpa mengorbankan rencana yang telah Anda susun.

Sales adalah sebuah profesi yang rumit. Di dalam industri yang menuntut untuk selalu bergerak, blusukan, dan mencurahkan energi setiap hari, Anda akan kehilangan kesempatan emas jika tidak memiliki kemampuan-kemampuan di atas. Jika Anda ingin jadi sales yang sukses, Anda harus mulai mengembangkan dan menerapkan kemampuan di atas secepatnya. Semoga sukses!