Mengapa Tidak Boleh Makan di Kantor


Mengapa Tidak Boleh Makan di Kantor
Mengapa Tidak Boleh Makan di Kantor

Padatnya jadwal dan setumpuk pekerjaan yang ada di kantor membuat Anda sibuk dan mau tidak mau harus tetap konsen pada pekerjaan meskipun waktu jam istirahat telah tiba, Karena sulit meninggalkan pekerjaan, Anda pun sering kali menyiasatinya dengan makan di meja guna mengefektifkan waktu yang ada. Tapi bisakah Anda melakukan itu tatkala kebijakan kantor tidak memperbolehkan makan di kantor, meskipun dalam keadaan sesibuk apapun, tentunya ada beberapa keuntungan bagi para karyawan dari larangan makan dikantor diantaranya:

Menjaga Mebersihan
Tentunya meja kerja Anda adalah cerminan dari pribadi Anda, apabila meja kerja berantakan apalagi dengan adanya sisa-sisa makanan yang Anda makan tentunya akan mengganggu pemandangan apalagi sampai berjatuhan kelantai akan lebih merepotkan dan berakibat kita kena teguran dari HRD dan orang lainpun akan menilai Anda sebagai orang yang jorok.

Makan di Depan Komputer Tidak Sehat

Meja kerja Anda adalah bukan tempat yang baik untuk makan, karena disitulah banyak mengandung bakteri dan radiasi yang dipancarkan oleh, monitor, mouse dan keyboard.

Tetap Sehat

Dengan meninggalkan meja kerja Anda ini akan memberi kesempatan pada Anda untuk melakukan relaksasi pada anggota tubuh Anda setelah sekian jam Anda duduk. Dengan adanya larangan tersebut akan memaksa Anda untuk menjaga kesehatan yaitu dengan melakukan gerak dan jalan ke kantin kantor atau tempat makan lainnya.

Menjaga Hubungan Sosial

Meninggalkan meja kerja saat makan akan memberi kesempatan kepada Anda untuk bercengkrama dan bercanda dengan rekan kerja Anda sehingga hal ini akan menambah keakraban antar karyawan. Ini sekaligus mampu meningkatkan suasana hati setelah melalui hari yang monoton.

Menyegarkan Otak

Dari pada makan di meja kerja lebih baik Anda keluar kantor untuk menyegarkan dan menjernihkan otak Anda dan biasanya ide-ide segar akan muncul ketika Anda ngobrol dengan orang lain atau melihat hal-hal yang baru diluaran.

TIPS AGAR HARI PERTAMA KERJA BERJALAN LANCAR


TIPS AGAR HARI PERTAMA KERJA BERJALAN LANCAR

TIPS AGAR HARI PERTAMA KERJA BERJALAN LANCAR
TIPS AGAR HARI PERTAMA KERJA BERJALAN LANCAR
Diterima kerja berarti kamu akan bertemu orang-orang baru, lingkungan baru dan pekerjaan baru. Jadi tidak heran bila kamu merasakan nervous, deg-degan dan terkadang takut. Hal tersebut bukan hanya dialami oleh para first jobbers, tapi juga bagi kamu yang akan pindah ke kantor baru. Ini dikarenakan setiap perusahaan memiliki cerita yang berbeda satu sama lain. Rasa deg-degan dan gugup itu wajar kok kamu alami, namun jangan sampai kegugupan dan kegelisahanmu tersebut merusak hari pertama di kantor baru. Berikut langkah yang bisa kamu praktekkan untuk memenangkan kesan pertama di tempat baru
Menangkan Hari Pertama di Kantor Baru


Sebelum Hari H
Pastikan untuk melakukan riset terlebih dulu
Ya, kamu memang telah mencari informasi sebelum melamar di perusahaan tersebut, tapi bukan berarti pencarian informasimu berhenti. Cari tahu lebih mendalam lagi tentang kantor barumu. Mulai dari struktur organisasi perusahaan, tugas yang akan kamu kerjakan hingga mencari tahu calon rekan kerjamu di social media. Jika ada yang kamu bingungkan, kamu bisa menyiapkan pertanyaan yang menunjukkan bahwa kamu tertarik untuk belajar mengenai perusahaan dan pekerjaan yang kamu emban.

Perhatikan Pakaianmu

Kesan pertama itu penting, jadi harap perhatikan pakaian yang akan kamu kenakan di hari pertama. Cara amannya adalah, ikuti saja seperti apa pakaian bekerja calon rekan kerjamu. Kamu pastinya telah melihat lingkungan kerja pada saat proses interview kemarin, jadi kamu punya sedikit gambaran rata-rata karyawan tersebut berpakaian seperti apa. Ingat, jangan gunakan pakaian yang terlalu ketat, terbuka atau terlalu pendek.

Datang Lebih Pagi

Selalu usahakan untuk datang 15 menit sebelum jam kerja dimulai. Ini dilakukan agar kamu bisa bersiap-siap dan menghindari macet jalanan yang akan membuatmu datang terlambat. Jangan sampai kamu terlambat saat hari pertama kerja.


Saat Hari H
Jadilah Pribadi yang Ramah


Memang tidak semua orang mudah untuk bersikap ramah pada orang yang baru dikenal dan di tempat baru, tapi usahakan di kantor barumu ini untuk bersikap ramah. Ingat, kamu akan datang ke kantor dari senin sampai jumat dan akan bertemu dengan rekan kerja selama 5 hari tersebut, jika kamu bersikap sombong, akan susah rekan kerjamu untuk mendekatimu dan ini berakibat akan lingkungan kerja yang kurang nyaman. Mulai hari pertamamu dengan menunjukkan bahwa kamu pribadi yang ramah dan siap bersosialisasi dengan setiap orang di kantor.

Tunjukkan Ketertarikan

Mungkin sebagai anak baru, tidak ada orang yang akan mengajak berbicara kepadamu. Ini artinya kamu yang harus mengajak bicara mereka duluan. Ingat untuk perhatikan situasi saat berkomunikasi dengan rekan kerjamu, apakah dia sedang sibuk atau tidak. Pastikan juga nada bicaramu menunjukkan ketertarikan berkomunikasi dengan mereka

Dengarkan Perkataan Rekan Kerjamu

Hari pertama bukan saatnya kamu untuk buka suara. Dengarkan baik-baik perkataan dari bos atau pun rekan kerjamu. Siapkan buku catatan dan pulpen untuk mencatat hal yang diperlukan.

Perhatikan Sistem Organisasi

Hari-hari pertama memang saat yang tepat untuk mengamati lingkungan kerja baru. Amati siapa yang paling dalam memberi keputusan, pelajari peraturan tertulis dan tidak tertulis yang berlaku di kantormu dan tujuan apa yang ingin dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tanyakan kepada rekan setim bagaimana cara kerja dari departmen bagianmu.

Jaga Sikapmu

Langkah terakhir yang tak kalah penting untuk kamu perhatikan adalah sikapmu. Selain dari nada bicaramu, tunjukkan antusiasmu melalui gestur tubuh. Dengan kamu menunjukkan sikap antusias, berarti kamu semangat dalam menjalani pekerjaan barumu dan ini bisa menjadi nilai tambah di mata rekan kantor. Jangan lupa untuk men-silent­-kan hpmu ya.


Hari pertama di kantor baru memang penting. Namun saat kamu telah mempersiapkan semuanya dengan baik dan kenyataannya tidak berjalan sesuai rencana, jangan berkecil hati dulu. Kamu masih bisa memperbaikinya di hari berikutnya. Ingat, hari pertama hanya sebagai langkah kecil di dalam tahapan karirmu. Tetap semangat menjalani pekerjaan!

SAAT WAWANCARA KERJAMU BERJALAN RUMIT


SAAT WAWANCARA KERJAMU BERJALAN RUMIT
SAAT WAWANCARA KERJAMU BERJALAN RUMIT

Dipanggil untuk wawancara kerja merupakan tahap awal yang didambakan bagi para job seekers. Tidak heran apabila kamu pasti menyiapkan untuk interview pekerjaan dengan sempurna. Walaupun begitu, bukan tidak mungkin wawancara kerjamu mengalami hambatan. Tapi jangan khawatir, perhatikan poin-poin berikut untuk menyelamatkan wawancara kerjamu.


Wawancara Kerja Berjalan Buruk? Segera Lakukan Hal Ini!


Jujur Jika Mengalami Kendala

Tidak ada yang bisa meramalkan apa yang terjadi esok. Begitupun kamu tidak bisa memprediksi apakah interview yang akan kamu jalani berjalan lancar atau tidak. Saat kamu mengalami kendala, sebaiknya informasikan kepada pewawancara. Bila kendala tersebut berasal dari faktor luar seperti ada keluarga yang sakit atau meninggal, sangat dianjurkan kamu segera menginformasikan kepada perusahaan dan tekankan juga bahwa kamu antusias untuk menemui pewawancara secara langsung.

Jika kamu tergagap saat menjelaskan alasanmu, tanyakan apakah kamu perlu menjelaskan ulang atau tidak. Bukan tidak mungkin, saat kamu menjelaskan kendala tersebut, pewawancara malah akan menghargai kejujuran dan kemampuanmu dalam menghadapi seituasi genting dnegan tenang. Jika kamu beruntung, kesempatan untuk ke tahap selanjutnya akan semakin terbuka lebar.


Peka Saat Wawancara Kerja Berlangsung

Tips jitu lainnya untuk menyelamatkan wawancara kerjamu yang terlanjur buruk adalah kamu harus peka terhadap perubahan suasana yang terjadi di antara kamu dan pewawancara. Peka terhadap suasana interview, juga dapat mencegah interviewmu lebih buruk dari yang kamu bayangkan. Perhatikan pula sikapmu saat wawancara.

Contohnya, kamu harus mengetahui kenapa dan kapan pewawancara mulai terlihat bosan dan tidak antusias. Apakah kamu menjawab pertanyaan secara monoton? Atau apa gaya bicaramu seperti orang berpidato? Atau malah kamu berbicara melantur? Ubahlah gaya bicaramu jika pewawancara mulai menunjukkan kebosanan.

Sebaiknya kamu mengurangi penggunaan ‘ummm’ dan menggantinya dengan gestur tangan dan bahasa tubuh yang berguna untuk menghidupkan jawabanmu. Jangan malu untuk menatap mata sang pewawancara karena ini juga dapat menunjukkan kesungguhanmu mendapatkan pekerjaan.


Perjelas Kualifikasimu

Topik tentang di atas atau di bawah kualifikasi pastilah akan muncul saat wawancara pekerjaan. Jika kamu tidak mempersiapkan secara matang, bukan tidak mungkin akan memperkecil kesempatanmu untuk direkrut perusahaan tersebut.

Kandidat yang kualifikasinya di atas rata-rata memiliki arti yang bermacam-macam dan dapat dipastikan, kandidat yang seperti ini yang akan menjadi saingan terberatmu. Jika pengalaman kerja dan kemampuan yang kamu miliki melampaui dari apa yang dibutuhkan perusahaan, kesempatanmu untuk direkrut malah akan mengecil. Alasannya adalah, perusahaan biasanya mengkoneksikan kandidat dengan kualifikasi di atas rata-rata dengan pengharapan gaji yang tinggi dan ketidakmampuan adaptasi dalam suasana kerja yang dinamis. Perusahaan mungkin juga akan meragukan komitmenmu dalam menghadapai tantangan di posisi yang kamu lamar. Jika pewawancara menanyakanmu perihal ini atau bila kamu merasa bahwa ia mengarah ke arah tersebut, yakinkan pewawancaramu tentang kesungguhanmu dalam menjalani pekerjaan.

Gunakan cara lain bila pewawancara beranggapan bahwa kamu termasuk kandidat di bawah kualifikasi rata-rata. Jika posisi yang kamu lamar mencantumkan secara jelas kualifikasi seperti apa yang dibutuhkan, maka kamu sudah tahu di bagian apa kamu kurang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Lain halnya bila posisi yang kamu lamar tidak mencantumkan kualifikasi yang dibutuhkan, maka strategi yang tepat adalah menanyakan posisi apa yang cocok dengan kualifikasi yang kamu kuasai. Kamu bisa menanyakan dan berdiskusi langsung dengan perusahaan kemampuan apa yang kurang kuasai dan sampaikan pada pewawancara bahwa kamu akan bersungguh-sungguh untuk mendalami kemampuan tersebut.

Kemampuanmu menjelaskan hal yang berkaitan dengan apakah kamu berada di bawah atau di atas rata-rata kualifikasi bisa membantu menyelematkan wawancara kerjamu. Tak masalah apakah kamu di atas atau di bawah rata-rata kualifikasi, asalkan kamu bisa menyakinkan perusahaan bahwa kamu sangat tertarik dan akan bekerja dengan baik.


Yang Harus Kamu Lakukan Setelah Wawancara Kerja Berakhir

Beberapa tips berikut bisa kamu lakukan saat interview kerja yang baru saja kamu lewati tidak berjalan sesuai rencana.

                  
Berikan Ucapan “Terima Kasih”

Biasanya ucapan “Terima Kasih” digunakan untuk mengutarakan rasa terima kasihmu saat interview berlangsung dan juga berguna sebagai penyelamat saat interview telah berakhir. Gunakan untuk menjelaskan kesalahan yang terjadi saat wawancara kerja berlangsung atau kamu bisa juga memasukkan informasi penting yang mungkin terlewat untuk disampaikan. Usahakan singkat dan jangan terlalu melebihkan saat meminta maaf. Hal penting di ucapan “Terima Kasih” ini adalah kamu bisa menjelaskan minat, komitmen dan dedikasi kamu untuk posisi yang kamu lamar.


Minta Untuk Interview Lanjutan

Meminta interview lanjutan merupakan tips yang cukup tricky. Jangan meminta untuk diadakan interview lanjutan jika kamu tidak mempunyai alasan yang cukup kuat dan rasional. Selalu pilih untuk berbicara kepada pewawancara melalui telepon dibanding e-mail. Ini dikarenakan pewawancara lebih sulit untuk menolak permintaanmu melalui telepon. Jika wawancara kerjamu gagal dikarenakan kamu kurang menyiapkan dengan baik, maka jadikan ini pelajaran dan lakukan lebih baik di kesempatan selanjutnya.

PERTIMBANGKAN INI SEBELUM MENERIMA KONTRAK KERJA



PERTIMBANGKAN INI SEBELUM MENERIMA KONTRAK KERJA
PERTIMBANGKAN INI SEBELUM MENERIMA KONTRAK KERJA
Tawaran pekerjaan datang membawa berjuta emosi yang akan kamu rasakan. Dari mulai perasaan senang, penasaran, deg-degan, galau hingga mungkin perasaan lega karena masa pengangguranmu akan segera berakhir. Namun, kamu tidak boleh lho sembarangan menerima tawaran pekerjaan. Hal ini dikarenakan, kamu akan menghabiskan hampir sepanjang harimu di kantor dan akan berkutat dengan pekerjaan. Jadi, ada beberapa pertimbangan yang harus kamu pikirkan sebelum mulai bekerja. Sebelum mengatakan iya kepada tawaran pekerjaan yang datang, berikut beberapa pertanyaan yang harus kamu pikirkan masak-masak agar tidak menyesal.

Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Menandatangani Kontrak Kerja

1. Apakah Saya Nyaman Dengan Pekerjaan Ini?

Bagian HRD tentu sudah percaya bahwa kamu adalah kandidat terbaik yang cocok dengan posisi yang ditawarkan, namun ini saatnya kamu bertanya apakah kamu akan nyaman dengan pekerjaan tersebut nantinya? Tinjau kembali tanggung jawab pekerjaan nantinya dan pikirkan apakah pekerjaan tersebut yang kamu mau atau tidak. Tentu saja kamu pasti akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut, namun di dalam bekerja hal yang harus kamu pikirkan adalah kenyamanan dalam menjalani setumpuk tanggung jawab pekerjaan yang akan datang.

2. Apakah Posisi yang Ditawarkan Menantang Atau Tidak?

Hal kedua yang terpenting sebelum kamu menandatangani kontrak kerja adalah memastikan pekerjaanmu nanti menarik dan kamu bisa terus merasa tertantang untuk menyelesaikan beban pekerjaanmu. Ini menjadi penting karena pekerjaan yang tidak menarik dan tidak ada tantangan akan membuatmu cepat bosan, sehingga ada kemungkinan di awal-awal bulan bekerja, kamu sudah berpikiran untuk resign. Pastikan bahwa kamu tidak hanya bisa menyelesaikan pekerjaanmu nanti, tapi kamu juga harus bisa menemukan tantangan saat menyelesaikannya. Jika tidak, kamu akan kehilangan semangat dalam bekerja.

3. Apakah Saya Akan Nyaman dengan Boss dan Rekan Kerja?

Kenyamanan dalam bekerja merupakan faktor penting yang membuat betah di kantor. Tak hanya kenyamanan menjalani pekerjaan saja yang harus kamu pertimbangkan, tapi juga kenyamanan dengan para manajer dan rekan kerja. Pikirkan baik-baik apakah orang-orang di kantor tersebut dapat membuatmu nyaman atau tidak.

 4. Apakah Lingkungan Kerja Mendukung Untuk Saya Bisa Lebih Produktif?

Dengan kata lain, apakah di kantor baru bisa membuat saya tetap fokus dan bersemangat dalam bekerja? Apakah perusahaan menyiapkan kebutuhan untuk menggapai sukses sesuai versi yang kamu punya? Mungkin profesi yang ditawakan merupakan profesi idaman banyak orang, tapi jika kamu tidak bersemangat di kantor sebaiknya lupakan menerima tawaran pekerjaan tersebut.

5. Apakah Saya Bangga Berkerja di Perusahaan Ini?

Saat sudah menjadi karyawan, apakah kamu merasa bangga bekerja di perusahaan tersebut? Sebelum menandatangani kontrak kerja, sebaiknya evaluasi kira-kira akankah kamu merasa bangga dengan pekerjaan dan perusahaan tersebut atau tidak? Evaluasi bisa berdasarkan dari nama perusahaan, jasa atau produk yang ditawarkan ataupun gaji yang kamu dapat. Bangga dengan pekerjaan bisa merupakan penambah semangat kamu dalam bekerja, dengan begitu produktifitas kerjapun akan meningkat.

6. Apakah Pekerjaan Tersebut Bisa Menunjang Ke Karir Selanjutnya?

Sebelum mulai meniti karir, sebaiknya kamu menentukan goal apa yang akan kamu raih. Sehingga, saat menandatangani kontrak kerja, kamu bisa memperkirakan apakah pekerjaan tersebut bisa menunjangmu untuk melangkah ke karir selanjutnya atau tidak. Selalu pastikan bahwa pekerjaan yang akan kamu jalani bukan hanya sebagai pelarian dari pekerjaanmu yang lama atau hanya sebagai ‘pengisi waktu sesaat’ sebelum kamu mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Pikir dua kali bila tawaran pekerjaan tersebut tidak membantumu menuju karir impian.

Tips Agar Pewawancara Berkesan Denganmu


Tips Agar Pewawancara Berkesan Denganmu
Tips Agar Pewawancara Berkesan Denganmu

Memang betul, Curriculum Vitae-mu lah yang akan mengantarkanmu untuk dapat memasuki tahap wawancara kerja. Tapi peran Curriculum Vitae untuk membuatmu mendapatkan pekerjaan hanya sampai tahap awal saja. Pada saat tahap wawancara kerja, sikap dan caramu dalam menjawab pertanyaan dari pewawancara mempunyai andil yang besar untuk menentukan nasibmu selanjutnya.

Tahap wawancara kerja merupakan kesempatan untuk kamu membuktikkan kepada HRD perusahaan bahwa kamulah kandidat yang tepat untuk posisi yang kamu lamar. Pastikan untuk memberikan jawaban yang dapat mengesankan HRD perusahaan dan jangan lupa untuk bersikap profesional dan percaya diri. Ingatlah bahwa HRD perusahaan akan menilai dirimu saat wawancara nanti. Peniliaian bahkan dimulai dari langkah pertama kamu memasuki ruangan interview. Jadi pastikan semuanya, dari mulai gaya berpakaianmu hingga gestur tubuhmu sudah kamu persiapkan.

Cara Agar Pewawancara Terkesan Denganmu

 

1. Persiapkan Semua Dengan Matang

Hal terpenting sebelum kamu datang ke interview kerja adalah mencari tahu segala hal tentang calon kantormu tersebut. Dari mulai perusahaan tersebut bergerak di bidang apa, alamat perusahaan hingga pekerjaan seperti apa yang akan kamu kerjakan nanti. Merupakan hal yang bagus juga bila kamu mencari tahu tentang siapa yang akan mewawancaraimu nanti.

2. Berpakaian Profesional

Walaupun banyak yang mengatakan don’t judge a book by its cover, namun merupakan hal yang lumrah bila HRD perusahaan akan menilai penampilanmu terlebih dulu. Dengan berpakaian profesional berarti kamu telah menghargai perusahaan yang telah mengundangmu untuk wawancara kerja. Jadi pastikan kamu jangan sampai salah memilih pakaian kerja  saat interview kerja nanti. Jangan lupa juga untuk memperhatikan sepatu yang akan kamu kenakan.

3. Jangan Terlambat

Bila kamu datang terlambat, kamu hanya akan meninggalkan kesan yang tidak baik di mata HRD. Tentu kamu tidak ingin hal tersebut terjadi kan? Jadi pastikan saat wawancara kerja nanti kamu datang tepat waktu. Jika kamu tidak mengetahui lokasi persis perusahaan yang memanggilmu untuk interview, kamu bisa datang untuk survei lokasi maksimal sehari sebelum hari interview. Ada baiknya untuk kamu datang 15 menit lebih awal untuk memberikan kesan bahwa kamu mempunyai dedikasi yang tinggi dan mempunyai manajemen waktu yang bagus.

4. Ubah Mode Handphone Menjadi Silent

Handphone yang berdering ditengah-tengah proses wawancara kerja akan memberikan kesan sangat tidak profesional. Jadi pastikan ya untuk menjadikan profile handphone ke mode senyap.

5. Jangan Lupa Untuk Berjabat Tangan

Jabat tangan merupakan hal kecil yang kadang dilupakan oleh para job seekers. Jabatan tangan yang erat akan memberikan kesan bahwa kamu adalah orang yang penuh dengan kepercayaan diri. Tapi ingat, jangan sampai berlebihan dan mengakibatkan pewawancaramu terluka ya.

6. Berikan Senyuman

Jangan pernah meremehkan dari kekuatan ramah tamah. Dengan memberikan senyuman dan eye contact, akan membantu dalam membangun interaksi dengan pewawancara.

7. Jaga Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh dapat menggambarkan perasaanmu, jadi berhati-hatilah dengan hal yang satu ini. Pastikan dudukmu tegap dan tetap pandang mata pewawancara. Dengan menjaga bahasa tubuh seperti tersebut dapat membuktikan bahwa kamu serius dan fokus ke wawancara. Membungkuk atau mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan mengindikasikan kamu kurang serius dan tidak fokus untuk mendapatkan posisi yang ditawarkan.

8. Catat Hal Penting

Catat hal yang kamu anggap penting selama wawancara berlangsung. Mencatat tak hanya berguna untukmu saja, tapi bagi para HRD mereka akan beranggapan bahwa kamu memperhatikan terhadap apa yang HRD katakan.

9. Bawa Salinan Curriculum Vitae-mu

Walaupun pewawancara telah mempunyai salinan Curriculum Vitae mu, namun tidak ada salahnya untuk membawa lagi salinan Curriculum Vitae-mu lagi. Bawa salinan Curriculum Vitae yang terbaru untukmu dan pewawancara. Salinan Curriculum Vitae-m berguna saat pewawancara ingin membicarakan pengalaman kerjamu.

10. Ajukan Pertanyaan

Wawancara kerja yang bagus berarti adanya komunikasi dua arah antara pewawancara dengan yang diwawancara. Ini berarti, tak hanya pewawancara saja yang boleh mengajukan pertanyaan, kamu pun seharusnya mengajukan pertanyaan. Siapkan beberapa pertanyaan sebelum wawancara berlangsung, tanyakan saat pewawancara memberimu waktu untuk bertanya.

TIPS BERNEGOSIASI GAJI SAAT INTERVIEW


TIPS BERNEGOSIASI GAJI SAAT INTERVIEW
TIPS BERNEGOSIASI GAJI SAAT INTERVIEW

Saat akan wawancara kerja, kamu mungkin dibuat bingung dengan pertanyaan-pertanyaan ini:

“Harus minta gaji berapa?”
“Memangnya boleh fresh graduate nego gaji?”
“Kalau tidak pas, tolak atau tidak?”

Perkara negosiasi gaji memang selalu menantang dan intimidatif, khususnya untuk fresh graduates serta first jobbers yang baru memulai karier. Mungkin kamu merasa minder karena baru lulus atau kebingungan karena rata-rata tips negosiasi gaji selalu menekankan keahlian dan pengalaman untuk meminta lebih. Jadi, bagaimana cara bernegosiasi gaji jika kamu belum punya banyak pengalaman kerja?

 Tips Nego Gaji Untuk Fresh Graduate
Panduan Nego Gaji untuk Fresh Graduate dan First Jobber
Riset! Riset!

Sebelum wawancara, lakukan riset range atau rata-rata gaji fresh graduate sesuai dengan jenjang pendidikanmu dan posisi yang kamu ingin lamar. Kamu harus tahu berapa hargamu terlebih dahulu sebelum mengajukan penawaran. Riset range gaji lewat data resmi universitas, ikatan alumni, internet, atau coba gunakan fitur Search by Salary jobsDB. Lebih bagus lagi jika kamu juga tahu range gaji yang biasa diberikan perusahaan tersebut untuk fresh graduate atau untuk posisi yang kamu incar.


Hindari Menyebut Angka Lebih Dahulu

Meskipun kamu telah tahu range gaji sesuai posisimu, kamu tidak dapat menebak berapa perusahaan akan bersedia membayarmu untuk posisi yang kamu lamar. Jadi, jangan menyebut angka terlebih dahulu! Jika kamu menyebut angka yang lebih rendah dari perkiraan pewawancara, mereka tidak akan bilang apa-apa dan pasti akan menyetujuinya.

Di sinilah kemampuan negoisasi dan mengorek infomu dibutuhkan. Kamu harus membuat pewawancara memberitahumu range gaji untuk posisi tersebut, jadi kamu bisa fokus mendapatkan gaji tertinggi yang ditawarkan.

Di sinilah jiwa negosiator handalmu digunakan. Ketika ada dua negosiator dalam satu ruangan, masing-masing akan berusaha meruntuhkan pertahanan yang lain. Biasanya setiap kamu menghindar menyebutkan angka, pewawancara akan berusaha membuatmu bicara. Ini beberapa saran untuk berkelit dari pertanyaan mereka:

    Berapa gaji terakhirmu? “Sebelum ini saya belum pernah bekerja (atau “Job desc pekerjaan baru ini berbeda dari pekerjaan lama saya” kalau kamu sudah pernah bekerja). Mungkin Bapak/Ibu bisa menyebutkan range gaji yang ditawarkan berdasarkan penilaian Bapak/Ibu setelah wawancara dan membaca CV saya?”

    Berapa gaji yang kamu harapkan? “Saya tertarik melamar di perusahaan ini untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion saya. Oleh karena itu, saya yakin gaji yang diberikan perusahaan akan sesuai dengan range gaji untuk posisi ini.”

    Saya harus tahu berapa gaji yang kamu minta, supaya bisa memberimu penawaran. Bisakah kamu memberikan rentang gaji? “Saya menghargai jika Bapak/Ibu memberikan penawaran berdasarkan gaji yang diberikan untuk posisi ini, jadi kita bisa mulai tawar-menawar dari sana.”

    Mengapa kamu tidak mau menyebutkan gaji yang diinginkan? “Saya rasa Bapak/Ibu yang mengetahui berapa sebaiknya gaji untuk posisi ini dan hal itu adalah informasi yang penting untuk saya ketahui.”


Jangan Terburu-buru

Jangan langsung menerima tawaran pertama. Ketika ditawarkan gaji yang lebih rendah dari ekspektasimu, tetaplah berterima kasih dan mengungkapkan ketertarikanmu sebelum mulai mendiskusikan detailnya. Jangan sampai perusahaan melihatmu kecewa. Jangan terburu-buru menerima meskipun kamu didesak untuk segera menerima tawaran tersebut. Sah-sah saja jika kamu meminta waktu untuk mempertimbangkan dan mencari saran mengenai tawaran gaji itu. Asal, jangan terlalu lama memberikan jawaban kepada perusahaan!


Lakukan Perhitungan

Jika gaji yang ditawarkan tidak sebesar keinginanmu, kompensasi lain mungkin bisa menebus angka yang berada di bawah ekspektasimu. Kamu harus mengetahui poin-poin ini untuk melakukan kalkulasi yang baik: Apakah gaji yang diberikan sudah termasuk uang lembur? Berapa komisi yang akan kamu terima? Bagaimana soal fasilitas lain di luar gaji? Apakah kamu mendapat uang transport atau uang makan? Apakah perusahaan tersebut memiliki program pengembangan SDM yang baik?


Take It or Leave It?

Setelah kamu melakukan pertimbangan, lakukan langkah selanjutnya: terima atau tolak?

Kalau gaji yang ditawarkan di bawah ekspektasimu, namun kamu melihat ada kesempatan belajar dan memperoleh pengalaman yang besar di perusahaan tersebut, terimalah. Jika kamu kurang puas, sah-sah saja menawar gaji sebesar yang kamu inginkan. Tetapi, ingatlah untuk berpegang pada data riset range gaji dan jangan meminta terlalu tinggi, mengingat ini baru pekerjaan awalmu.

Jika kalian tidak mencapai kesepakatan, tetap tampilkan sikap positif saat wawancara dan kamu menghargai tawaran yang mereka berikan. Tutuplah negosiasi dengan sopan, karena siapa tahu akan ada kesempatan lagi di masa depan bersama perusahaan tersebut.

Ingat, jika ini adalah pekerjaan pertamamu, ada hal-hal yang lebih penting dari jumlah gaji yang kamu bawa pulang. Ini adalah kesempatanmu untuk belajar, untuk mengetahui lebih banyak tentang industri yang kamu pilih, dan untuk mengumpulkan pengalaman sebelum pindah mengejar karier berikutnya. Jadi, jangan berkecil hati jika kamu mendapatkan jumlah yang tidak terlalu besar. Masih ada kesempatan-kesempatan berikutnya. Bargain wisely!

LIMA KATA TERLARANG KETIKA WAWANCARA


LIMA KATA TERLARANG KETIKA WAWANCARA
LIMA KATA TERLARANG KETIKA WAWANCARA

Setelah penantian yang panjang, akhirnya perusahaan idamanmu memanggil untuk interview. Segera, setelah menerima informasi tersebut, kamu pastilah menyiapkan apa yang harus dibawa. Dari mulai mencetak CV, surat lamaran hingga menyiapkan pakaian yang akan dikenakan. Sehari sebelum dilaksanakan wawancara kerja, kamu sudah sangat yakin untuk esok datang ke calon kantor barumu. Tapi tunggu dulu, kamu yakin semuanya sudah kamu persiapkan? Ya memang dokumen-dokumen pelengkap dan pakaian  profesional sudah kamu siapkan. Namun, sudahkah kamu menyiapkan apa yang harus kamu katakan di depan pewawancara? Sudahkah kamu menyiapkan kata-kata apa yang seharusnya tidak kamu ucapkan? Tenang saja, berikut kami berikan daftar beberapa kata yang sebaiknya tidak kamu ucapkan saat interview. Silahkan dibaca

 
Jangan Ucapkan Kalimat Ini Saat Interview


“Sepertinya Saya Tidak Bisa Mengerjakannya.”

Saat wawancara kerja berlangsung, kamu haruslah bisa mempromosikan keahlian dan prestasimu dengan baik. Satu hal yang harus kamu hindari adalah membuat pewawancara berpikir kamu bukan kandidat yang cocok dengan posisi tersebut. Jika keahlian yang dibutuhkan di pekerjaan tersebut tidak kamu kuasai, sebaiknya kamu beritahu dengan jujur dan yakinkan bahwa kamu bisa menguasai keahlian tersebut seiiring berjalannya waktu.


 “Ya. Tidak. Ya. Tidak.”

jobsDBers, ingatlah bahwa menjawab pertanyaan dengan satu kata saja tidak akan membawamu ke tahapan setelah interview. Dalam menjawab pertanyaan pewawancara, kamu harus  menjawab secara detail pertanyaan tersebut. Tujuan diadakan wawancara kerja adalah agar pewawancara mengetahui lebih dalam informasi tentang calon kandidat, jadi uraikan secara terperinci jawaban dari setiap pertanyaan pewawancara. Dengan penjabaran yang detail, kesempatanmu untuk diterima akan semakin besar.

 “Berapa Gaji Saya?”

Gaji merupakan hal yang utama saat kamu bekerja, namun jangan sampai kamu menanyakan kisaran besar gaji yang akan kamu terima sebelum pewawancara membicarakan masalah gaji terlebih dahulu. Tunggu sampai pewawancara mengajukan pertanyaan seputar gaji, baru kamu bisa menanyakan gaji dan benefit yang akan kamu dapat. Jika kamu menanyakan masalah gaji terlebih dahulu, pewawancara menganggap kamu hanya akan tertarik kepada uang saja.


“Atasan Saya Terdahulu Sangat Tidak Menyenangkan.”

Mantan atasanmu mungkin menjadi salah satu alasan kamu keluar dari pekerjaan terdahulu dan masih ada cerita buruk antara kamu dengan mantan bosmu, namun jangan pernah menceritakan pengalaman burukmu tersebut kepada pewawancara. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kamu menjelek-jelekkan mantan bosmu dan pewawancara akan beranggapan kamu akan melakukan hal yang sama di masa depan. Jika pewawancara menanyakan pendapatmu tentang kantormu terdahulu, berikan jawaban yang berkaitan dengan kurangnya tantangan dan bagaimana rekan kerja ataupun bosmu yang terdahulu membantu dalam meningkatkan karirmu.


“Tidak Ada yang Ingin Saya Tanyakan.”

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pewawancara adalah, apakah kamu mempunyai pertanyaan atau tidak. Tunjukkan ketertarikanmu dengan mengajukan pertanyaan seputar posisi yang kamu lamar ataupun tentang perusahaannya. Kamu bisa mengajukan pertanyaan seperti, seperti apa orang-orang yang akan menjadi tim-mu nanti atau apakah posisi yang akan kamu tempati merupakan posisi baru atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan seperti tadi bisa memberimu sedikit gambaran mengenai seperti apa rekan kerjamu nanti dan pekerjaan apa saja yang akan kamu kerjakan.



Selama interview berlangsung, pikirkan baik-baik jawaban yang akan berikan. Siapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk interview, seperti dokumen-dokumen dan pakaian yang akan kamu kenakan, maksimal satu hari sebelum hari interview. Jangan baru menyiapkan dokumen dan pakaian sesaat sebelum berangkat wawancara kerja, ini akan membuatmu terburu-buru dan kamu tidak bisa memberikan yang terbaik saat interview nanti. Semoga artikel kami membantumu dalam menghadapi interview kerja ya jobsDBers! Good luck!

JAWABAN STRATEGIS UNTUK PERTANYAAN INTERVIEW "APA KELEMAHAN TERBESARMU?"


JAWABAN STRATEGIS UNTUK PERTANYAAN INTERVIEW "APA KELEMAHAN TERBESARMU?"
JAWABAN STRATEGIS UNTUK PERTANYAAN INTERVIEW "APA KELEMAHAN TERBESARMU?"

Ketakutan yang biasa kita alami saat wawancara kerja adalah rasa takut bila tidak bisa menjawab pertanyaan pewawancara. Terlebih lagi bila pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang simple namun susah untuk dijawab. Salah satu pertanyaan yang seperti itu adalah:

‘Apa kelemahan terbesar Anda?’

Terdiri dari empat kata, namun kadang kita bingung untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ingat lho, kamu tidak bisa asal menjawab pertanyaan interview kerja. Salah menjawab malah akan membuatmu tidak lolos ke tahap selanjutnya. Lalu, harus menjawab apa jika pertanyaan tersebut ditanyakan? Berikut kami memberikan beberapa contoh jawaban aman yang bisa kamu gunakan. Silahkan dibaca

Strategi Efektif Menjawab ‘Apa Kelemahan Anda?’ Dalam Wawancara Kerja


Strategi Pertama: Saya Sedang Memperbaiki Kelemahan Saya

Salah satu cara terbaik dan teraman dalam menjawab pertanyaan mematikan mengenai kelemahan adalah dengan mengakui apa kelemahanmu dan apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut. HRD perusahaan mengajukan pertanyaan ini untuk mengetahui apakah kamu termasuk orang yang ingin selalu untuk berkembang atau tidak. HRD perusahaan juga ingin mengetahui apakah kandidat menyadari atau tidak kelemahannya dan langkah apa yang mereka tempuh untuk mengatasi kelemahannya tersebut. Strategi ini dapat membantumu terlihat bahwa kamu merupakan orang yang sadar diri dan proaktif untuk menjadi orang yang lebih baik lagi—-dan dua hal tersebut merupakan hal terpenting yang sering dicari oleh HRD perusahaan.

Contoh:  “Saya paling tidak bisa untuk berbicara di depan umum. Saya merasa takut dan gugup jika dipaksa untuk berbicara di depan banyak orang. Saat ini saya sedang mengambil kelas pengembangan diri untuk mengatasi ketakutan saya dalam hal public speaking.”

Strategi Kedua:  Kelemahan Saya Tidak Berhubungan Dengan Posisi yang Dilamar

Dengan menggunakan strategi ini berarti kamu harus mempelajari dengan benar posisi yang kamu lamar dan keahlian yang dibutuhkan. Sekarang ingat kembali apa yang menjadi kelemahanmu dan perhatikan juga apakah relevan atau tidak dengan posisi tersebut. Jika tidak tidak ada relevansi antara kelemahan yang kamu punya dengan keahlian yang dibutuhkan, kamu bisa menggunakan strategi ini.

Strategi ini akan menginformasikan kepada HRD perusahaan bahwa kelemahanmu tidaklah menjadi masalah untuk pekerjaanmu nanti dan tidak akan mempengaruhi kinerjamu. Usahakan sebisa mungkin untuk tidak menyebutkan kelemahan yang malah sangat dibutuhkan oleh posisi yang kamu lamar. Misalnya, kamu tidak boleh mengatakan bahwa kamu lemah dalam organisasi dan manajemen saat kamu melamar untuk posisi event planner.

Contoh: (Untuk posisi penulis atau editor) “Kelemahan saya adalah saya sangat tidak mahir dalam matematika atau yang berhubungan dengan angka. Saya tidak pernah bisa dan sangat bodoh jika harus berhadapan dengan hal tersebut.”



Strategi Ketiga: Kelemahan Saya Merupakan Kekuatan Saya

Untuk menerapkan strategi ini, kamu harus telah mempelajari lowongan pekerjaan posisi yang kamu lamar. Lihat ulang lagi mengenai keahlian yang dibutuhkan dan rangkai jawabanmu berdasarkan keahlian apa yang dibutuhkan. Satu hal yang harus kamu tahu saat menggunakan strategi ini adalah hindari mengucapkan kalimat, “Kelemahan saya adalah saya seorang yang perfeksionis.” Banyak HRD perusahaan merasa jawaban tersebut merupakan pernyataan klise sehingga mereka sangat malas mendengar kandidar mengucapkan kalimat tersebut. Jadi pastikan kamu tidak mengucapkannya saat interview nanti.

Contoh: (Untuk posisi sales) “Saya membutuhkan waktu untuk bisa melakukan penjualan. Waktu tersebut saya butuhkan untuk menyakinkan pelanggan bahwa mereka puas dengan produk yang saya jual, sehingga nantinya mereka akan membeli produk saya lagi.  Saya tidak akan berhenti sampai pelanggan saya puas dengan produk yang saya jual.”

Strategi Keempat: Kelemahan Saya Sudah Saya Jabarkan Dalam Resume Saya. Saya Siap Berdiskusi Dengan Anda

Gunakan strategi ini saat pekerjaanmu terdahulu tidak ada hubungannya sama sekali dengan posisi yang kamu lamar. Mengakui kelemahan yang kamu punya merupakan langkah awal yang baik karena ini menunjukkan bahwa kamu realistis sehingga HRD perusahaan pun akan menghargainya. Menggunakan strategi ini juga bisa membantumu mengatasi ketidakpastian dengan pekerjaanmu yang sebelumnya.

Contoh: (Untuk posisi pemasaran) “Saya menyadari, sebagai lulusan baru, saya masih minim pengalaman dalam bekerja. Namun semasa kuliah saya pernah magang sebagai staff humas dan keuangan. Saya yakin pengalaman magang saya tersebut dapat menunjang kinerja saya saat bekerja nanti.” (Lalu tambahkan dengan contoh-contoh pengalaman nyata yang pernah kamu alami)



Merupakan hal yang wajar bila kamu merasakan kebingungan dalam menjawab pertanyaan seputar kelemahanmu. Ini dikarenakan, bila kamu asal menjawab bisa-bisa kesempatan untuk meraih pekerjaan akan hilang. Jadi sebaiknya, persiapkan jawabannya bahkan sebelum wawancara kerja berlangsung.

Penentuan kelemahan dalam sebuah wawancara dapat membantu untuk menunjukkan kepada calon atasan bahwa kamu sadar diri dan  mampu melihat diri sendiri secara objektif. Hal ini dapat membantumu dalam menunjukkan komitmen untuk mengembangkan pribadimu. Yang terpenting dari pertanyaan ini adalah kamu dapat menunjukkan kepada calon perusahaan bahwa kamu mau untuk terus berkembang dan tumbuh. Karena sejatinya, bila kita mampu mengenali kelemahan diri sendiri maka hal tersebut dapat menjadi kunci untuk mengembangkan diri sendiri.

TIPS AGAR DAPAT BEKERJA DENGAN BAIK


TIPS AGAR DAPAT BEKERJA DENGAN BAIK
TIPS AGAR DAPAT BEKERJA DENGAN BAIK
TIPS AGAR DAPAT BEKERJA DENGAN BAIK | PUSAT LOWONGAN KERJA SURABAYA

Hampir setiap orang pastinya menginginkan karir yang cemerlang, dimana impian ini termasuk impian setiap orang yang paling atas. Dalam meraih kesuksesan di dunia karir tidak sedikit tips dan triknya yang bisa Anda lakukan.

Demi mendapatkan karir yang cemerlang, mulailah membenahi diri dan kinerja kerjamu di dalam kantor karena memulai seuatu yang baik di tempat kerja adalah salah satu rahasia seseorang mampu meraih kesuksesan karirnya.

Banyak elemen yang harus dikembangkan di dalam kantor, salah satunya adalah Konsentrasi. Tingkat kefokusan di dalam kantor sebisa mungkin harus Anda latih agar karir yang cemerlang pun bisa Anda raih.

Selain konsentrasi, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar dapat bekerja lebih baik di dalam kantor Anda.


1. Hidup yang sehat

Hidup sehat bukan saja bermanfaat untuk kesehatan, namun lain pada hal itu gaya hidup yang sehat mampu menjadikan Anda pribadi yang bugar yang mampu menyambut sebuah masa karir yang cemerlang.

Jangan lupakan gaya hidup sehat seperti menjauhi alkohol dan rokok, istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bernutrisi serta pastikan juga Anda berolahraga minimal 2 hari dalam seminggu untuk menunjang karir serta kinerja kerja Anda di kantor.

Itulah beberapa tips agar bisa bekerja lebih baik di kantor atau perusahaan tempat Anda bekerja. Pastikan tips-tips tersebut Anda lakukan agar bisa mendapatkan sebuah karir yang sukses di kemudian hari.

2. Tentukan target karir

Target dan tujuan karir bagaikan alarm pengingat yang dibutuhkan setiap pegawai ketika bekerja. Dengan kesibukan pada pekerjaan ditambah dengan beban pribadi yang sering melanda, terkadang kita sebagai seorang karyawan lupa menyusun strategi apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Maka dari itu, agar pekerjaan Anda di dalam kantor semakin optimal dan jelas harus dibawa kemana nantinya, pastikan menyusun target karir yang tepat agar sukses bukan hanya karir saja namun juga kehidupan pribadi Anda.

3. Komunikasi


Saat Anda memilih pekerjaan di situs Indonesia Karir JAC Recruitment, dan diterima pastinya di kantor tersebut Anda akan bertemu banyak orang yang terdiri dari berbagai macam karakter.

Jika Anda ingin sukses, pastikan berkomunikasi dengan baik kepada karyawan yang lain, karena dengan komunikasi Anda bisa menghasilkan sebuah jaringan yang baik untuk karir Anda.

Meskipun Anda termasuk orang yang cerdas dan mudah menyerap apapun pekerjaan di dalam kantor, tetapi jika tidak dibarengi dengan komunikasi yang baik dengan rekan kerja atau atasan, ruang gerak Anda bisa terbatas dan Anda pun tidak bisa memanfaatkan orang lain untuk karir Anda.

4. Fokus

Setiap orang pasti mengenal apa itu Fokus, ya dalam menjalani setiap pekerjaan konsetrasi yang tinggi lengkap dengan kefokusan sangatlah di butuhkan karena dengan hal tersebut dapat membuat karir kita semakin cemerlang nantinya.

Meskipun terkadang sulit melakukannya, namun pastikan hadapi seluruh pekerjaan yang diberikan, jika Anda kesulitan berkonsentrasi, Anda tak akan bisa mencapai puncak produktivitas dan kualitas kerja yang baik.

Tips Cara Agar Bisa Bekerja Lebih Baik


Tips Cara Agar Bisa Bekerja Lebih Baik
Tips Cara Agar Bisa Bekerja Lebih Baik
Setelah bekerja siang dan malam, hampir setiap pegawai mendambakan karir yang cemerlang di masa depan. Tentu saja, Anda juga harus bisa memamerkan sikap kerja yang lebih baik di kantor demi mencetak kinerja luar biasa.

Sebenarnya tak ada rahasia tertentu untuk sukses dalam berkarir. Terdapat banyak formula yang bisa diikuti siapapun, tinggal Anda mau melakukannya atau tidak.

Salah satunya adalah konsentrasi, elemen yang telah diketahui banyak pegawai tapi tampak sulit saat praktiknya. Berikut empat cara biar Anda bisa bekerja lebih baik di kantor seperti yang dilansir dari Career Realism, Kamis (12/3/2015):

1. Tentukan target karir

Target dan tujuan karir bagaikan alarm pengingat yang dibutuhkan setiap pegawai ketika bekerja. Kehidupan pribadi dan di tempat kerja memang sangat menyita waktu sehingga kadang Anda lupa menyusun strategi demi mencapai tujuan yang lebih besar.

Untuk bekerja lebih baik di kantor pastikan Anda menyusun rencana yang tepat dan tidak melupakan target-target pribadi dalam berkarir.

2. Konsentrasi

Fokus dan konsentrasi merupakan hal yang sangat penting dalam beraktivitas di tempat kerja. Ini merupakan bagian di mana banyak pegawai sulit melakukannya.

Hadapi seluruh pekerjaan yang diberikan, jika Anda kesulitan berkonsentrasi, Anda tak akan bisa mencapai puncak produktivitas dan kualitas kerja yang baik.

3. Komunikasi

Hampir setiap pekerjaan, khususnya bagi Anda yang ingin sukses, membutuhkan komunikasi yang kuat serta kemampuan interpersonal yang baik.

Anda mungkin memiliki kecerdasan dan kemampuan kerja yang baik, tapi jika Anda tak mampu berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja serta atasan, ruang gerak pun menjadi terbatas. Berlatihlah untuk berkomunikasi dengan jelas dan penuh sopan santun.

4. Hidup sehat


Bergaya hidup sehat juga tak kalah penting dalam membuat Anda bekerja lebih baik. Istirahat yang cukup, makanan bernutrisi serta olahraga merupakan tiga hal yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja di kantor.

Saat istirahat, tak ada salahnya Anda keluar untuk sekadar menghirup udara segar yang menyegarkan pikiran.

TIPS MELAMAR KERJA VIA EMAIL SECARA BENAR



Melamar pekerjaan via email adalah melamar kerja secara online dengan cara mengirimkan data-data atau berkas-berkas lamaran dengan menggunakan email. Melamar kerja lewat email ini bisa dibilang mudah dan murah, akan tetapi bukan berarti semua lamaran yang Anda kirim bisa langsung diterima, diperlukan tips dan trik yang benar untuk bisa melakukannya. Oleh karena itu, kali ini min akan berbagi Tips Melamar Pekerjaan Via Email yang bisa Anda coba praktekkan saat akan mengirimkan lamaran kerja via email.

Tips Melamar Pekerjaan Via Email

Berikut ini tips dan trik melamar pekerjaan melalui email :



1. Tulis Surat Lamaran

Surat lamaran dapat ditulis pada badan email atau pada file tersendiri, tergantung pada ketentuan umum berbagai perusahaan yang sedang mengadakan rekrutment, baik perusahaan nasional maupun perusahaan multinational. Namun biasanya surat lamaran (cover letter) bisa langsung ditulis pada badan email atau dalam email tersebut.

2. Judul Email

Judul email harus anda cantumkan, hal ini agar penerima email bisa segera tahu maksud dari email yang anda kirimkan. Tuliskan judul tersebut dengan jelas dan singkat, contohnya "Lamaran untuk Posisi Marketing executive". Dan jika lowongan tersebut meminta menuliskan kode jabatan, maka pada kolom judul atau subject anda tuliskan kode jabatan tersebut.


3. Jenis File Attachment yang Dikirim

Biasanya perusahaan yang membuka lowongan kerja, akan menuliskan jenis file yang boleh digunakan untuk mengirim lamaran. Dan umumnya mereka meminta file MS Word, namun terkadang mereka mengijinkan pelamar untuk mengirimkan file berformat lain, seperti pdf, xls atau txt. Tapi bila tidak disebutkan, maka kirimkan saja resume Anda dalam bentuk file MS Word (.doc).

4. Resume / CV jadikan lampiran

Untuk Resume / CV, jangan dituliskan pada badan email. Buatkan dalam file tersendiri dan kemudian dijadikan sebagai lampiran (attach) pada email Anda.


5. Ukuran/Bobot (Size) Email

Ukuran (size) email juga harus diperhatikan, sebab jika file Anda terlalu besar, misalnya lebih dari 1 MB, orang akan malas untuk membukanya, karena ukuran file yang besar untuk membukanya akan lama (lambat loading). Jadi, usahakan ukuran email yang Anda kirimkan tidak melebihi 300 kb. Biasanya ukuran email dipengaruhi oleh ukuran file lampiran (attach), karena itu sebelum dilampirkan, sebaiknya Anda periksa terlebih dahulu file-file yang akan dilampirkan, dan jika bobotnya besar, Anda perlu mengeditnya agar lebih kecil.

6. Lampiran dibuat dalam Bentuk File ZIP

File zip adalah bentuk file yang dipadatkan (dimampatkan). Sekarang ini banyak perusahaan yang meminta agar file-file lampiran (attach) untuk disatukan dalam sebuah file zip. Karena, selain size-nya atau bobot file menjadi lebih kecil atau ringan, jumlah file lampiran yang dikirim juga akan menjadi hanya satu file. Hal ini akan memudahkan pihak perusahaan dalam menyeksi / menyortir dan mendokumentasikan file-file dari pelamar.


7. Lakukan Uji Coba Pengiriman Email

Dalam mengirimkan surat lamaran lewat email, Anda perlu melakukan proof read, selain itu Anda juga harus melakukan uji coba pengiriman, karena biasanya format email yang Anda kirimkan akan berubah setelah sampai pada alamat email tujuan Anda. Oleh karena itu, lakukan uji coba pengiriman email pada email Anda yang lainnya, sebelum dikirimkan pada perusahaan tujuan, agar bisa diketahui bagaimana hasil kiriman Anda setelah sampai ke tujuan, dan jika ada perubahan dan diperlukan perbaikan, maka perbaikilah, setelah itu barulah Anda kirimkan ke alamat email perusahaan tujuan Anda.